Konsekuensinya (consequences), media massa mulai mengerubungi mereka. Diundang ke berbagai acara baik stasiun TV maupun digital. Lampu sorot mengarah kepada mereka, cuan pun mengalir.Â
Tentu hal tersebut menyenangkan. Maka, perilaku pun berulang selama keadaan tersebut masih menguntungkan bagi mereka.
Lalu, bagaimana jika perilaku tersebut semakin meresahkan? Adakah yang bisa kita lakukan? Ada, diantaranya:
- Mengasah ego kita agar tetap dapat melakukan fungsinya. Ketika ada berita yang membuat kita merasa tidak nyaman, berhenti lah sejenak. Biarkan ego melihat kenyataan secara logis sehingga ego dapat mengambil keputusan bagaimana ketidaknyamanan kita dapat dihilangkan dengan cara yang lebih beretika. Misalnya: menekan tombol unfollow sumber-sumber berita terkait, menjaga jarak dengan media sosial yang tidak penting, atau memperbanyak kegiatan di dunia nyata.
- Lingkup yang lebih luas, melakukan Negative Punishment terhadap individu-individu tersebut. Caranya dengan mengambil konsekuensi yang menyebabkan perilaku tersebut berulang. Misalnya: mengambil lampu sorot dari mereka sehingga cuan pun tidak didapatkan lagi. Jika ini terjadi, perilaku yang dimunculkan tersebut diharapkan juga akan hilang.Â
Mari bersama-sama bermedia sosial dengan bahagia dan positif.
Referensi
Hall, Calvin S. dan Lindzey Gardner. Dr. A. Supratiknya (editor). 1993. Teori-teori Psikodinamik (Klinis). Editor: Dr. A. Supratiknya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Dalam Skripsi Celeste Urmeneta. 2008. Diakses pada 9 Juli 2021 dari http://www.repisitory.usd.ac.id/27883
Pervin, Lawrance A. dan John, Oliver P. 1997. Personality: Theory and Research, 7th edition. John Wiley & Sons, In. Dalam Skripsi Celeste Urmeneta. 2008. Diakses pada 9 Juli 2021 dari http://www.repisitory.usd.ac.id/27883
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H