Pada zaman sekarang, hampir semua masyarakat sudah menggunakan dan aktif di media sosial. Setiap hari, pasti ada saja informasi yang lewat di timeline kita. Tapi, tidak semua informasi yang kita lihat benar adanya. Terkadang, kita bisa menjadi korban hoaks atau bahkan ikut menyebarkan informasi yang salah hanya karena kita tidak memeriksa terlebih dahulu. Nah, inilah pentingnya mempunyai yang namanya literasi digital! Dengan literasi digital, kita dapat menjadi netizen yang lebih cerdas dan bijak dalam konsumsi informasi.
Apa Itu Literasi Digital?
Untuk yang belum familiar, literasi digital adalah kemampuan buat memahami dan memilah informasi yang kita temuin di dunia digital, termasuk media sosial. Bukan hanya soal dapat browsing atau posting foto saja, tetapi lebih ke bagaimana kita dapat memilah informasi dengan kritis. Jadi, ketika kita mendapatkan informasi, kita tidak langsung percaya, tapi mencari tahu dulu kebenarannya.
Mengapa Literasi Digital Itu Penting?
Jika kita hanya asal membaca dan percaya, kita bisa mudah terjebak dengan info yang salah, apalagi yang sensasional atau viral. Berikut ini beberapa alasan mengapa literasi digital dapat menjadi kunci untuk menjadi netizen cerdas:
a. Tidak Mudah Tertipu Hoaks
Banyak berita yang kelihatannya benar, padahal hanya hoaks atau info yang dipelintir. Terkadang, info-info yang tidak jelas ini bahkan bisa membuat kita panik atau marah. Dengan literasi digital, kita bisa lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya. Kita bisa dapat membedakan mana berita yang benar dan mana berita yang hanya dibuat-buat untuk mendapatkan perhatian.
b. Dapat Memiliki Pandangan yang Lebih Kritis
Literasi digital membuat kita menjadi lebih kritis. Jadi, tidak hanya asal telan semua yang kita baca, tetapi juga menganalisis sumbernya, siapa yang berbicara, dan apa tujuan dari informasi itu. Kita jadi lebih bijak buat menilai apakah informasi itu valid atau atau tidak.
c. Tidak Ikut Menyebarkan Informasi yang Tidak Benar
Walaupun kita tidak membuat hoaks, tapi kita dapat ikut menyebarkan hanya karena ingin menjadi yang pertama share atau karena terbawa emosi. Dengan literasi digital, kita belajar untuk menahan diri, periksa terlebih dahulu sebelum share, agar tidak terjadi penyebaran informasi yang tidak akurat.
Tips Menjadi Netizen Cerdas
Agar kita dapat menjadi netizen yang cerdas dan tidak mudah tertipu, ada beberapa tips praktis yang bisa kita lakukan:
a. Memeriksa Sumber Berita
Coba memeriksa berita terlebih dahulu, sumber beritanya benar atau tidak. Jangan langsung percaya jika informasi dari akun atau situs yang tidak jelas. Usahakan membaca dari situs yang sudah mempunyai reputasi bagus atau akun-akun resmi.
b. Hati-Hati dengan Judul Sensasional
Terkadang, judul dibuat hanya untuk mencari perhatian dan belum tentu isi sama dengan yang dibahas. Jadi, jika melihat judul yang membuat kaget atau emosi, coba tenang dulu dan baca keseluruhan isinya.
c. Periksa Informasi dari Sumber Lain
Jangan hanya membaca dari satu sumber. Jika ada informasi viral, coba lihat dari beberapa sumber untuk memastikan kebenarannya. Makin banyak sumber terpercaya yang memberi informasi serupa, semakin membuat kita percaya.
d. Pikir Sebelum Share
Terkadang, info yang salah bisa menyebar cepat hanya karena kita tidak berpikir lebih dulu sebelum share. Coba pikirkan, apakah informasi ini penting untuk disebarkan? Apakah informasinya sudah jelas kebenarannya? Jika belum, lebih baik tidak disebarkan.
e. Pelajari Cara Kenali Hoaks
Banyak ciri-ciri umum dari berita hoaks, misalnya sumber yang tidak jelas, tulisan penuh dengan huruf kapital dan tanda seru, atau info yang minta kita segera share ke orang lain. Semakin sering kita belajar dan latihan, semakin mudah untuk mengenali hoaks.
Jadi, Yuk Mulai Lebih Cerdas di Media Sosial!
Literasi digital sangat penting untuk kita aktif di dunia maya. Kita bisa menjadi netizen yang bukan hanya aktif, tapi juga bijak dalam memilih dan menyebarkan informasi. Jika semua orang mempunyai literasi digital yang baik, pasti lebih sedikit hoaks yang beredar dan media sosial bisa menjadi tempat yang lebih nyaman untuk semua. Mulai menjadi netizen yang cerdas dari sekarang!
Referensi
• Restianty, A. (2018). Literasi Digital, Sebuah Tantangan Baru Dalam Literasi Media. Gunahumas, 1(1), 72-87.
• Rianto, P. (2019). Literasi digital dan etika media sosial di era post-truth. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(2), 24.
• Sari, S. (2019). Literasi media pada generasi milenial di era digital. Professional: Jurnal komunikasi dan administrasi publik, 6(2), 30-42.
• Yunitasari, Y., & Prasetya, H. (2022). Literasi Media Digital pada Remaja Ditengah Pesatnya Perkembangan Media Sosial. Jurnal Dinamika Ilmu Komunikasi, 8(1), 12-25.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H