Satu demi satu....
Kubuka tabir yang menyelubungi...
sebagaimana kau juga telah lama lakukan itu
Kau yang selalu katakan dirimu sekedar ada..
Hahaha....
Kau pasti marah jika kutuliskan seperti itu...
Sekedar ada??!!
Sederhana tak berarti SEKEDAR ada...teriakmu
Lantas apa? ....
Jika  kaupun ingin terakui menjadi sesuatu...
Maka berarti kau tak sederhana ...
Hei...
aku tak keberatan dengan ke tak sederhanaanmu itu...
Entahlah....
Aku pernah  begitu terlambung dengan "sederhanamu"...
Tapi raungan amarahmu juga bukti kau tak sesederhana itu...
Kau pernah katakan  dirimu  mahlukNya yang sederhana...
Tapi...kau nistakan diriku ke titik terhina...
Kau panggil aku pelacurmu...
Nah kali ini aku akui kau sederhana...
Kau yang selalu meminta tubuhku atas nama cinta...
Begitu mudahnya kau panggil aku pelacur....
Tak tahukah kau pelacur itu dibayar...
Pernahkah kau keluarkan se Sen rupiah dari dompetmu??
Humm apa kau lupa kalau kencan kita selalu kubayari?
Kaulah Pelacurku...hei lelaki...
Berlututlah kau...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H