Mohon tunggu...
Little Eve
Little Eve Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis

Penulis fiksi pemula

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bidadariku

14 Juni 2022   16:52 Diperbarui: 17 Juni 2022   09:18 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurebahkan tubuhku sambil memandang sang langit

Kutatap indahnya sang langit di malam ini

Sang rembulan bersinar indah di tengah gelapnya malam

Kunang - kunang menyeruak menyinari keindahan malam

Desir angin bertiup lembut 

Kutatap cakrawala di malam hari

Bintang - bintang berpijar indah di indahnya malam

Kudengar suara hewan malam saling bersahut - sahutan

Indahnya malam ini

Terdengar suara langkah kaki perlahan - lahan

Suara lembut sang bidadari menyapa namaku

Kugenggam tangannya yang dingin 

Kutatap kedua bola matanya yang indah

Terdengar lirih suaranya menatap tajam mataku

Kubelai rambut indahnya kepeluk dirinya

Dan kunyatakan pinanganku kepada bidadariku

Bulir - bulir air mata menetes perlahan di pipinya

Senyum lembut teruntai di bibirnya

Kuusap lembut pipinya dan kupeluk dirinya

Terhentak kaget diriku

Bukan bidadariku yang kupeluk melainkan kawanku

Ia menenangkanku 

Kuterima kabar duka darinya

Isak tangisku pecah di bawah sinar sang rembulan

Bidadariku telah tiada

Malam indah ini malam terakhirku bersua bidadariku

Selamat Jalan Bidadariku

Tunggu aku di Surga bersamamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun