Jaman modern telah menghasilkan banyak perubahan, dimana itu baik maupun buruk. Salah satu dampak buruknya adalah kerusakan lingkungan, meningkatnya jumlah limbah sehingga menyebabkan polusi yang disebabkan oleh aktivitas manusia sendiri seperti eksploitasi, perusakan hutan, membuang sampah sembarangan, penggunaan plastik yang berlebihan, dan lainnya. Hal ini juga dapat menyebabkan kepunahan makhluk hidup dikarenakan rusaknya lingkungan dan tempat hidup.Tidak hanya itu, desain rumah harus dipikirkan agar rumah bisa menjadi hunian yang sehat bagi penghuni nya.Â
Maka dari itu, diperlukanlah kesadaran dan tanggung jawab dari kita untuk kelangsungan hidup kedepannya tentang kesehatan rumah tinggal yang dapat diterapkan dalam hal kecil seperti penerapan 'Green Design' pada hunian. Artikel ini akan membahas beberapa prinsip, strategi, dan tips mudah yang dapat anda terapkan pada desain rumah tinggal.
1. Menambah Elemen Alam dan Area Hijau
Penambahan elemen alam dapat diaplikasikan baik interior maupun eksterior pada hunian seperti dalam bentuk tanaman. Ini merupakan langkah yang cukup penting dalam penerapan green design. Tanaman tidak hanya indah secara visual namun beberapa tanaman juga dapat meningkatkan kualitas udara dan memperbaiki kelembaban udara. Contoh beberapa tanaman indoor yang mudah dirawat dan dapat meningkatkan kualitas udara seperti seperti spider plant, palm bamboo, peace lily, dan masih banyak lagi. Tanaman-tanaman tersebut ada yang dapat menyerap bahan kimia dan juga memperbaiki kualitas udara. Bentuk dan warna juga bagus secara estetika untuk dekorasi ruangan yang dapat meningkatkan suasana positif dan kesehatan penghuni.
2. Penerapan Ruangan yang Terbuka
Ruangan terbuka merupakan salah satu kunci dari penerapan green design pada hunian. Dengan adanya ruang terbuka dan penggunaan ventilasi silang, jalur sirkulasi udara menjadi efisien dan dapat memaksimalkan penghawaan alami sehingga tidak perlu bergantung pada pendingin udara buatan. Selain itu, pergantian udara juga dibutuhkan agar ruangan memiliki udara yang sehat. Penggunaan ruangan yang terbuka juga dapat membuat pengguna mendapatkan suasana positif dikarenakan ruangan bisa menjadi lebih luas dan tidak sesak dan menghubungkan ruang antar ruang.
3. Menggunakan Pencahayaan AlamiÂ
Cahaya alami dapat masuk melalui bukaan atau jendela besar yang bisa menjadi salah satu solusi untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan lampu buatan yang menggunakan listrik. Pemanfaatan cahaya alami juga dapat menciptakan ruangan dengan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi penghuni.Â
4. Menerapkan 'Energy Saving' dan Konservasi
Pemasangan panel surya atau penggunaan sensor otomatis merupakan salah satu cara penghematan energi secara efisien. Pemanfaatan sumber energi terbarukan dan pengoptimalan energi secara cerdas juga dapat mengurangi jejak karbon dari rumah tangga yang menjadi salah satu sumber polusi. Sensor otomatis sendiri juga dapat diterapkan pada ruangan yang jarang digunakan sehingga penggunaan energi bisa optimal dan efisien. Selain itu, dapat menerapkan juga konservasi air dengan pemilihan toilet dan keran yang sudah didesain untuk menghemat air. Filtrasi air hujan atau pengelolaan air limbah juga dapat menjadi salah satu metode untuk konservasi air.
5. Penggunaan Material Alami atau Daur Ulang, Sehat, dan Lokal
Penggunaan material yang salah dapat berpengaruh pada lingkungan. Material yang tidak ramah lingkungan dapat mencemari dan membuat polusi seperti eksploitasi yang dilakukan untuk mendapatkan material tersebut. Material alami, material bersertifikat, ramah lingkungan, ataupun daur ulang pada perabotan dapat membantu mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan meningkatkan kesehatan penghuni. Hal ini dapat diterapkan dengan menggunakan kayu daur ulang atau bambu, menghindari penggunaan bahan kimia berbahaya dalam proses produksi (seperti pemilihan cat dinding yang bebas VOC dan material yang non asbestos), dan lainnya. Pemilihan material lokal juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan dengan mengurangi jejak karbon.
6. Ruangan Sehat dan Nyaman
Ruangan yang didesain harus memperhatikan kesehatan penghuni dan kenyamanan. Hal ini dapat dilakukan dengan memastikan kenyamanan visual dengan pencahayaan yang baik dengan pencahayaan yang rata dan pemilihan lampu yang sesuai. Level polusi suara juga berpengaruh, dengan pemasangan akustik seperti penggunaan kaca yang tebal dapat mencegah suara bising. Sirkulasi dan layout yang baik dapat memberi kenyamanan secara spasial juga bagi penghuni.
7. Manajemen Lingkungan Sekitar Rumah
Lingkungan rumah juga mempengaruhi dalam rumah sehingga diperlukan manajemen yang baik. Penerapan yang dapat dilakukan seperti pemilahan sampah, manajemen keamanan seperti pemasangan cctv juga dapat meningkatkan keamanan.
Itulah beberapa tips dan strategi yang menerapkan 'Green Design' pada hunian agar rumah anda dapat menjadi rumah yang sehat. Diharapkan kesadaran dan tanggung jawab dari manusia dengan menerapkan beberapa hal kecil di atas seperti, rumah sehat tidak hanya bermanfaat bagi penghuni namun juga dapat menghasilkan dunia yang sehat.
Penulis : Evelyn Sugianto
Mahasiswa Interior Desain di Petra Christian University, Surabaya
No. Kontak 087858060122
Email : evelyn.sugianto32@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H