Mohon tunggu...
Evelin Leony Febrianti
Evelin Leony Febrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Cewek cantik yang hobinya menulis

Selanjutnya

Tutup

Film

Resensi Film The Little Mermaid (2023), Ambisi Putri Duyung Menjelajahi Dunia Atas Laut

23 Januari 2024   20:00 Diperbarui: 23 Januari 2024   20:04 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Youtube/Dizniteka TV

Nama Sutradara: Rob Marshall

Judul Film: The Little Mermaid

Jenis Film: Fantasy Musical

Perusahaan Film: Walt Disney Studios Motion Picture

Tahun Rilis: 2023

Durasi: 2 Jam 15 Menit

The Little Mermaid (2023) merupakan film live-action yang diadaptasi dari film animasi The Little Mermaid yang telah tayang pada tahun 1989. Film live-action yang dirilis pada 24 Mei 2023 ini disutradarai oleh Rob Marshall dan diperankan oleh Halle Bailey, Jonah Hauer-King, Javier Bardem, dan Melissa McCarthy. 

Film The Little Mermaid mengisahkan tentang seorang putri duyung bernama Ariel yang dibintangi oleh Halle Bailey yang bosan dengan kehidupannya di laut dan sangat terobsesi dengan kehidupan di darat. 

Ariel sangat suka mencari tahu mengenai manusia dengan berpetualang mencari bangkai kapal karam bersama sahabat ikannya, Flounder yang diperankan oleh Jacob Tremblay. Ariel suka mengumpulkan barang-barang milik manusia yang tertinggal di bangkai kapal. Bahkan ia memiliki tempat khusus untuk menyimpan barang-barang yang ia temui. 

Obsesi Ariel terhadap kehidupan di darat tersebut sangat ditentang oleh ayahnya, Raja Triton sang penguasa lautan yang diperankan oleh Javier Bardem. Raja Triton selalu memberikan peringatan kepada putri bungsunya agar berhenti melakukan kebiasaan tersebut karena menurut Raja Triton manusia adalah sosok yang jahat dan dapat membahayakan eksistensi putri duyung. Akan tetapi, Ariel dengan sifat keras kepalanya selalu mengabaikan peringatan ayahnya dan terus mengeksplorasi dunia manusia. 

Hingga suatu hari Ariel dibuat penasaran dengan adanya perayaan di sebuah kapal yang melintas di atasnya. Hal tersebut mengundang perhatian Ariel, sehingga ia memutuskan untuk naik ke permukaan laut dan mengintip dari sekoci yang ada di badan kapal. Tanpa sengaja ia mendengar pembicaraan seorang laki-laki yang memiliki kisah yang hampir sama dengannya. 

Kisah laki-laki tersebut membuat dirinya semakin penasaran. Oleh karena semakin penasaran, Ariel pun berusaha untuk melihat siapa laki-laki tersebut. Laki-laki tersebut ternyata adalah seorang pangeran bernama Eric yang diperankan oleh Jonah Hauer-King. Dari sanalah rasa obsesinya terhadap manusia semakin bertambah. 

Kelebihan Film

Jatuh cintanya Ariel kepada Pangeran Eric adalah salah satu hal yang membuat film ini menarik sebab, film ini menawarkan kisah cinta beda dunia dengan nuansa musical fantasy. Cinta beda dunia dimana putri duyung jatuh cinta kepada manusia. Film ini cukup berbeda dengan film produksi Disney lainnya, dimana film ini menampilkan dua latar tempat yang berbeda, yaitu lautan dan daratan sehingga penonton dapat melihat luas dan megahnya lautan serta indah dan hangatnya daratan. 

Selain itu, seluruh karakter dalam film Little Mermaid terlebih Halle Bailey berhasil dalam memerankan peran mereka. Walau ada sedikit perdebatan mengenai warna kulit serta rambut Halle Bailey yang dinilai berbeda dengan karakter Ariel di kartun, tidak membuat kemampuan aktingnya menurun, bahkan juga tidak mengurangi chemistry antara Ariel dan Prince Eric. Hal itu menjadi salah satu keunikan film The Little Mermaid ini dimana Disney selalu menampilkan karakter princess dengan kulit putih. 

Dalam perjuangan Ariel untuk memikat hati Pangeran Eric, ia rela melakukan segala hal termasuk melakukan perjanjian terlarang dengan sosok penyihir laut, Ursula yang diperankan oleh Melissa McCarthy. Tapi tanpa Ariel sadari perjanjian terlarang itu merupakan perjanjian yang sangat fatal karena Ariel harus kehilangan suara siren miliknya. 

Adegan Ariel dan Ursula ini juga sangat menarik perhatian sebab akting Melissa McCarthy sukses membangun citra Ursula yang antagonis dan menakutkan. Penonton dapat merasakan betapa mengintimidasinya Ursula dan asisten belut listriknya. 

The Little Mermaid ini menjadi film yang tidak hanya menceritakan tentang kisah romansa antara Ariel dan Prince Eric tetapi juga menceritakan mengenai hubungan antara anak dan ayah. 

Ariel yang menentang Raja Triton untuk menjelajahi dunia luar laut hingga terjebak dalam suatu perjanjian fatal yang dapat memutuskan hubungannya dengan ayahnya, Raja Triton. Walaupun Ariel melakukan kesalahan fatal, Raja Triton tetap menyayangi putri bungsunya itu. Tak heran jika film ini mampu menyentuh perasaan penonton ketika Raja Triton rela ikut mengorbankan dirinya. 

Secara keseluruhan, film yang disutradarai oleh Rob Marshall dengan naskah yang ditulis oleh David Magee ini masih mempertahankan alur cerita yang sama dengan versi animasi atau versi originalnya. Oleh karena film ini bergenre musical fantasy maka film ini pasti diselingi dengan adegan dimana karakternya membawakan sebuah lagu. Musik yang dibawakan dalam film ini benar-benar membuat penonton takjub terlebih salah satu lagu dari The Little Mermaid yang paling populer yaitu "Part of Your World" yang dinyanyikan oleh Ariel. 

Halle Bailey sukses membawakan lagu ini dengan suara emas miliknya yang mampu membuat bulu kuduk meremang. Tak hanya itu, lagu-lagu lainnya seperti lagu "Under The Sea", "Poor Unfortunate Souls", dan sebagainya sukses memukau penonton. Terlebih lagu-lagu yang dibawakan diiringi dengan orkestra serta aransemen yang menjadikan lagu-lagunya terdengar lebih megah. 

Kekurangan Film

Di balik kelebihannya,  film The Little Mermaid ini juga memiliki kekurangan. Salah satu yang paling menonjol yaitu dari CGI karakter teman-teman Ariel, yaitu Sebastian, Scuttle, dan Flounder. Oleh karena film ini adalah film live action, karakter ketiganya dibuat sangat realistis mengikuti versi film ini. Akan tetapi, hal tersebut membuat ciri khas dari ketiga karakter tersebut hilang. 

Seperti karakter Flounder yang berwarna kuning dengan garis biru di animasi menjadi warna perak sedikit ada corak kuning dengan garis hitam di film live action. Selain itu pada bagian CGI yang terkesan terlalu gelap ketika di bawah laut dan terlalu pucat ketika di atas daratan. Kekurangan CGI lainnya yang cukup menonjol juga pada gerakan rambut Ariel ketika di dalam laut yang terkadang terlihat sedikit palsu atau buatan. 

Akan tetapi, kekurangan dari film The Little Mermaid ini mungkin hanya pada bagian CGI saja yang dinilai masih lemah, namun secara plot atau alur, film The Little Mermaid ini adalah film adaptasi Disney yang paling memukau, baik dari karakter hingga setiap adegannya. Film dengan durasi 2 jam 15 menit ini sangat layak untuk ditonton, terlebih film ini dapat dinikmati oleh semua umum yang membuat  film ini bisa menjadi pilihan saat ingin menonton bersama keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun