CINTAI POHON SEJAK DINI By: Eveline Y. Bayu Setiap hari melintas di jalan tol Surabaya – Porong truk yang mengangkut potongan pohon jati besar dalam jumlah banyak. Setidaknya terdapat lima batang pohon jati yang dibawa truk tersebut. Dapat dibayangkan berapa banyak pohon jati yang ditebang dari hutan setiap harinya. Tidak mengherankan apabila berita mengenai hutan yang gundul dan dampaknya menjadi hal yang biasa didengar. Sudah saatnya kita bertindak menyelamatkan bumi, tempat kita berpijak, mulai sekarang. Atau kita akan menikmati hari tua dengan bumi yang telah rusak. Bukanlah hal yang mudah untuk mengubah pola pikir seseorang untuk melestarikan lingkungan dengan tidak menebang pohon sembarangan atau menanam pohon. Untuk itu kecintaan terhadap kelestarian lingkungan harus ditanamkan sejak dini. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengajarkan anak anak mencintai lingkungan hidup, baik secara formal di sekolah maupun dirumah. Akan lebih mudah membentuk pola pikir anak anak untuk mencintai lingkungan daripada mengubah pola pikir orang dewasa untuk melestarikan lingkungan. Cara yang paling mudah untuk mengajari anak mencintai kelestarian lingkungan ialah dimulai dari rumah. Anak memiliki sifat meniru tingkah laku orang orang disekitarnya. Orang tua dapat memberikan contoh menjaga kelestarian lingkungan dengan menanam dan merawat pohon dan tanaman di halaman rumah. Apabila rumah tidak memiliki halaman yang cukup untuk menanam pohon, maka dapat dilakukan di pot. Ajak anak dalam menyiram tanaman, memberi pupuk dan memotong ranting dan daun yang layu. Jadikan acara berkebun sebagai sarana bermain bagi anak dan membina hubungan dengan anak anak. Orang tua dapat memberi anak anak sebuah pot dan ajak anak anak untuk menanam suatu tanaman yang mudah perawatannya. Kemudian ajarkan anak anak agar setiap hari menyiram dan merawat tanaman tersebut sampai tanaman tersebut memberikan hasil. Ketika tanaman tersebut memberikan hasil, berikan pujian kepada anak bahwa kerja kerasnya dapat memberikan manfaat. Hal ini akan memotivasi anak bahwa mereka mampu melakukan sesuatu untuk lingkungan. Pada acara perayaan ulang tahun anak, biasanya diberikan souvenir kepada para undangan berupa alat tulis, mainan atau hewan peliharaan seperti ikan mas koki atau kura kura Brasil. Tidak ada salahnya apabila souvenir yang dibagikan berupa pot kecil berisi tanaman hias. Dengan demikian secara tidak langsung kita telah mengajak para undangan untuk merawat tanaman dan mencintai lingkungan. Memang ada kemungkinan beberapa undangan nantinya akan membiarkan tanaman itu mati karena tidak dirawat. Di sekolah, para guru dapat mengajak anak didiknya untuk keluar dari kelas dan mengajari cara menanam pohon dan merawatnya. Bagilah kelas menjadi beberapa kelompok dan minta setiap kelompok untuk membawa satu pohon yang akan ditanam di halaman sekolah. Pada saat menanam pohon, para guru dapat mengajarkan manfaat sebatang pohon bagi kehidupan disekitarnya. Kegiatan sosial di sekolah biasanya dilakukan dengan memberikan sumbangan sembako kepada orang yang kurang mampu. Tidak ada salahnya mengadakan kegiatan sosial di sekolah dengan membagikan bibit pohon atau gerakan menanam pohon di lingkungan sekitar sekolah. Selain manfaat penghijauan yang diperoleh, secara tidak langsung juga mengajarkan masyarakat sekitar untuk ikut melestarikan lingkungan. Dengan mengajarkan anak anak mencintai lingkungan hidup, berarti kita telah mempersiapkan masa depan bumi kita kepada generasi penerus dengan menabung pohon. Prinsip yang harus ditanamkan kepada anak anak ialah jangan biarkan sejengkal tanah kosong tanpa tanaman. Dengan demikian, semoga dimasa mendatang bumi kita akan kembali hijau seperti dulu. Selamat menanam pohon bersama anak anak. Gambar anak sedang menanam pohon. Sumber: http://blognyatriasmi.blogspot.com/2012/12/mari-kita-menanam-pohon-sejak-dini.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H