Mohon tunggu...
Eveline Yulianti Bayu
Eveline Yulianti Bayu Mohon Tunggu... Akuntan - Ibu rumah tangga yang tinggal di outback Australia, mencintai budaya dan traveling.

Always look at the bright side https://evelinegoesholiday.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Kanker di Museum Kanker Indonesia

26 Februari 2015   22:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:27 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah Kanker

Karena sudah berada di Museum Kanker, maka tidak ada salahnya kita sedikit mengenal sejarah kanker. 80 juta tahun yang lalu : Ditemukan sel kanker pada fosil dinosaurus.

3000 SM : Ditemukan sel kanker pada mumi Raja Mesir.

1600 SM : Di dalam Eber Papyrus (kumpulan catatan medis yang berasal dari Mesir) diceritakan beberapa metode untuk mengobati penyakit kanker.

400 SM : Hippocrates memberi nama benjolan atau daging kanker dengan nama cancer karena seperti kepiting yang memiliki banyak kaki dan menyebar.

Abad ke 1 : Bangsa Roma menemukan beberapa tumor dapat dikeluarkan dengan pembedahan atau pembakaran. Bangsa Roma juga menyadari tidak ada obat yang dapat menyembuhkan kanker.

Abad ke 15 : Tidak perkembangan yang berarti dalam pengobatan kanker. Pengobatan masih dilakukan dengan pembedahan seperti abad ke 1.

Abad ke 16 : Autopsi mulai banyak dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian, yang secara tidak langsung juga mempengaruhi perkembangan pengetahuan mengenai kanker.

Abad ke 17 : Dengan ditemukannya mikroskop dapat membantu penelitian sel kanker.

Tahun 1846 : Pemakaian anestesi (obat bius) mulai banyak digunakan sehingga operasi pengangkatan tumor mulai berkembang.

Tahun 1895 : Wilhem Conrad Roentgen menemukan XRays dan membuat terapi radisasi berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun