Evelin Viviani Ekaputri Kawito_Mahasiswa Universitas Siber Asia
NIM: 200501072149
SEMARANG – Tempat Pembuangan Sampah Sementara yang ada di daerah Petudungan di kota Semarang ini nampak berantakan dan bercampur aduk aneka jenis barang dalam satu gerobak sampah yang sama. Penempatan gerobak sampah juga berantakan dan tidak rapi sehingga terlihat kacau dan berantakan. Dapat dilihat dari foto yang diambil di daerah Petudungan di bawah ini.
Banyak barang rongsokan berbahan kayu, pecahan lantai keramik yang berserakan di tanah, dan gerobak yang diparkir sembarangan. Kondisi tempat pembuangan sampah sementara ini sangat berantakan dan tidak menerapkan pengelolaan sampah dengan baik. Terpantau masyarakat masih sering membuang sampah dengan tidak mengategorikan organik dan non-organik.Â
Selain itu masyarakat di Indonesia juga belum dihimbau untuk membuang sampah dengan membedakan dan memilah sampah terlebih dahulu sebelum membuang di tempat pembuangan sampah sementara. Petugas kebersihan yang mengumpulkan sampah juga tidak diedukasi dengan baik tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Sampah yang bercecer di pinggir jalan daerah Petudungan di kota Semarang tersebut juga nampak tidak dipisahkan berdasarkan kategorinya seperti organik dan non-organik. Yang mengakibatkan percampuran semua jenis sampah yang menjadi satu dan menimbulkan bau yang sangat tidak sedap di sekitar jalanan daerah Petudungan.Â
Masyarakat sekitar sering mengeluh bau yang tidak sedap setiap lewat di jalanan daerah Petudungan tersebut. Untuk menghindari bau yang tidak sedap, sampah seharusnya dikelola dengan baik sehingga tidak menimbulkan dan menyebarkan bau yang tidak sedap.Â
Adapun yang dimaksud mengelola sampah dengan baik adalah memilah sampah yang organik seperti sampah sisa makanan yang bisa membusuk, dan memilah sampah yang bisa didaur ulang lagi atau recycle.
Dengan memisahkan sampah dengan mudah seperti itu akan mengurangi bau tidak sedap. Sampah organik harusnya dikumpulkan dan ditempatkan di ember atau tempat yang bisa ditutup sehingga baunya tidak menyebar kemana-mana. Ketika sudah dikumpulkan, sampah tersebut bisa dijadikan pupuk kompos atau dikelola lagi untuk kebutuhan peternakan dan perkebunan, sehingga pemanfaatan sampah organik bisa lebih maksimal lagi.Â
Sedangkan sampah non-organik yang rata-rata bisa di daur ulang atau melakukan recycle, bisa dipisahkan juga berdasarkan bahan yang digunakan misalnya kertas, plastik, dan barang bekas pakai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H