Mohon tunggu...
Evelen Angelita
Evelen Angelita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ready to learn for all things!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Merdeka Belajar Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Generasi Masa Mendatang

15 Mei 2022   21:46 Diperbarui: 15 Mei 2022   21:51 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Evelen Angelita

Bekasi, Jawa Barat

Pendahuluan

Revolusi dan globalisasi merupakan tantangan yang tidak mudah dihadapi dan dipelajari hanya dalam satu malam saja. Butuh waktu dan ruang untuk beradaptasi sekaligus berhadapan dengan berbagai hal yang serba canggih saat ini. Masyarakat bagaimanapun harus mengikuti perkembangan teknologi yang serba cepat (Yamin et al., 2020). Karena apabila teknologi tidak diikuti, maka masyarakat akan mengalami ketertinggalan dan tergerus oleh era modern saat ini. Namun era ini membuka kesempatan baik bagi seluruh masyarakat khususnya bagi generasi milenial. Karena faktanya, generasi milenial Indonesia diprediksi akan mengalami masa emas atau bonus demografi yang terjadi pada tahun 2045.

Dalam menyambut hal baik tersebut gerakan cepat dan kritis sangat diperlukan. Berbagai aspek harus diperhatikan, mulai dar aspek sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat. Pendidikan menjadi salah satu aspek fundamental yang diperlukan untuk menghadapi masa depan. Oleh karena itu, suatu negara perlu menciptakan pendidikan yang berkualitas bagi penduduknya. Karena keberhasilan suatu negara dimulai dari kualitas pendidikan yang diperoleh oleh setiap individu suatu negara. Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi negara untuk menciptakan generasi emas dalam menghadapi masa yang akan datang. Tetapi sayangnya untuk mengejar dan membangun manusia yang unggul dan cerdas bukanlah hal yang mudah. Ketidakmerataan pendidikan di indonesia masih menjadi masalah yang belum tuntas diatasi. Perlu adanya sikap dan tindakan dalam mengatasi persoalan tersebut.

Pembahasan

Menjadi insan yang terdidik dan berakal budi sangatlah penting. Menurut John Dewey (Rohman, 2009), pendidikan sebagai suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik secara intelektual maupun emosional kearah alam dan sesama manusia.  Oleh karena itu, pendidikan menjadi gerbang bagi individu untuk berproses dan berkembang dalam menghadapi perubahan zaman. Setiap manusia berhak mendapatkan dan diharapkan dapat menerima pendidikan yang layak. Sehingga peranan manusia dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, negara, nusa dan bangsa. Setiap insan memperoleh pendidikan sejak lahir yaitu dari lingkungan keluarga (Pendidikan Informal).

Peranan keluarga sangat penting dalam pembentukan pribadi seorang anak terutama orang tua. Orang tua menjadi faktor pendukung bagaimana seorang anak dididik untuk dapat bersikap sopan santun, menghormati perbedaan dan berbagi dengan mereka yang kecil. Pendidikan dapat diperoleh dari lingkungan sekolah (Pendidikan Formal) dan lingkungan masyarakat (Pendidikan Nonformal).  Sebagai lembaga formal, sekolah bertanggung jawab untuk mendidik muridnya. Guru beperan penting untuk membina setiap muridnya agar menjadi insan yang cendekia, berbelarasa, dan dewasa bertanggung jawab. Sehingga setiap murid dapat berkembang dan bertumbuh sebagai insan yang berkualitas. Lingkungan masyarakat juga sangat berpengaruh bagi setiap individu sebagai tempat belajar dan memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan bakat. Sehingga setiap individu dapat bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya. (Alpian et al., 2019)

Teknologi dan informasi kian berkembang sangat pesat.  Kebutuhan perusahaan kian menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memiliki kemampuan diatas rata-rata guna menghadapi era digital dan globalisasi. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berpendidkan, dan selalu meningkatkan kemampuan adalah kriteria individu yang dibutuhkan saat ini dan di masa yang akan datang. Untuk itu langkah cerdas dan kreatif hendaknya dilakukan untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dalam segala aspek baik ekonomi, pendidikan, sosial, politik, kesehatan dan budaya. Tindakan yang dapat dilakukan dalam menjawab persoalan tersebut adalah dengan mengupayakan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan.

Pendidikan menjadi aspek penting dalam membangun individu dan suatu negara. Indonesia saat ini sudah berupaya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan diseluruh wilayah. Tetapi pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya menjawab tantangan saat ini dan belum merata di beberapa wilayah Indonesia. Beberapa faktor penyebab ketidakmerataan pendidikan di Indonesia ialah kurangnya fasilitas belajar mengajar di beberapa wilayah khsususnya wilayah pedalaman yang menyebabkan pelajar daerah tertinggal jauh dengan pelajar kota.

Selain itu, jika diteliti dari sosiodemografi, rendahnya pengetahuan keluarga menjadi faktor risiko terjadinya ketidakmerataan pendidikan, tingkat pendidikan orang tua yang rendah, dan rendahnya pendapatan keluarga. Oleh karena itu, hendaknya ada edukasi bagi orang tua agar dapat mendukung putra putrinya dalam mengenyam pendidikan yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut, permasalahan ketidakmerataan pendidikan menjadi permasalah yang kompleks. Oleh karena itu, upaya pengurangan ketidakmerataan pendidikan hendaknya dilakukan secara komprehensif. Terutama pada pendidikan formal tahap akhir yaitu Perguruan Tinggi.

Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan formal memiliki peranan yang sangat penting dalam menciptakan individu yang siap dalam menghadapi dunia kerja khususnya dengan tantangan yang jauh berbeda dari era-era sebelumnya. Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab untuk membimbing mahasiswa dalam menyikapi masa yang akan datang. Tetapi jika melihat kembali persoalan pendidikan di Indonesia, memang tidak bisa dikatakan bahwa semua individu mampu mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi dengan mudah. Ketidakmerataan yang dirasakan saat ini oleh beberapa mahasiswa hendaknya bisa diatasi dengan tindakan yang membantu baik bagi pihak pelajar, tenaga pelajar, maupun lembaga.

Perguruan Tinggi hendaknya dapat memberikan kesempatan bagi mereka individu yang memiliki latar belakang pendidikan yang baik atau berprestasi. Program beasiswa yang gencar perlu dilakukan untuk membantu mahasiswa yang kesulitan untuk belajar di Peruguran Tinggi. Tetapi pada dasarnya, pemerintah dan Perguruan Tinggi sebenarnya sudah bekerja sama dalam program beasiswa yaitu melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Melalui kartu pintar tersebut, mahasiswa akan mendapatkan keringanan biaya selama mengeyam pendidikan di Perguruan Tinggi. Kesempatan baik ini sebenarnya sangat membantu individu yang kesulitan dalam mengejar pendidikan tinggi. Tetapi kenapa masih banyak lulusan SMA/K sederajat yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan alasan tidak memiliki biya? Hal ini perlu ditelusuri dan dikaji, karena kemungkinan banyak masyarakat yang belum mengetahui adanya program beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diberikan pemerintah untuk mereka yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, diperlukan adanya publikasi yang lebih luas dan dapat menjangkau seluruh individu diseluruh wilayah Indonesia. Sehingga informasi mengenai kesempatan baik ini dapat diperoleh bagi setiap individu yang memiliki semangat dan mimpi yang tinggi.

Pemerintah Indonesia juga saat ini terus melakukan berbagai upaya dalam memecahkan persoalan pendidikan di Indonesia. Salah satu program yang menjadi jawaban untuk menjawab ketidakmerataan pendidikan ialah program "Merdeka Belajar". Perguruan Tinggi sebagai sasaran program merdeka belajar diharapkan mampu menciptakan lebih banyak individu yang cendekia dan berkualitas. Selain itu, Perguruan Tinggi merupakan pendidikan tahap akhir mahasiwa untuk menghadapi dunia yang terus berubah dan dunia kerja. Untuk mewujudkan generasi Indonesia Emas 2045, kebijakan merdeka belajar sangat berperan dalam hal ini. Diharapkan melalui program ini, seluruh mahasiswa memperoleh pendidikan yang sama dan berkualitas tidak lagi mengedapankan angka sebagai kesuksesan seseorang dalam pendidikan melainkan kompetensi dan kemapuan berpikir kritis dalam menhgadapi masa yang akan datang.

Kebijakan pemerintah dengan mengadakan program "Merdeka Belajar" merupakan langkah yang cerdas dan kreatif dalam memberikan kesempatan bagi individu yang memiliki minat tinggi untuk berkuliah. Adapun program utama dari "Merdeka Belajar" di tingkat Perguruan Tinggi yaitu adanya kegiatan belajar di luar perguruan tinggi untuk melaksanakan proyek pengabdian kepada masyarakat di desa, mengajar di satuan pendidikan, mengikuti pertukaran mahasiswa, melakukan penelitian, melakukan kegiatan kewirausahaan, membuat studi/ proyek independen, dan mengikuti program kemanusisaan. Sehingga mahasiswa bisa memperluas pengetahuan mereka bahkan keahlian mereka diluar jurusan yang mereka ambil.

Pemerintah memberikan jawaban yang inovatif dan kreatif melalui program "Merdeka Belajar". Diharapkan melalui program ini, seluruh mahasiswa dapat menghasilkan individu yang mampu menghadapi perkembangan zaman, kemajuan IPTEK, tuntutan dunia usaha dan dunia industri, maupun dinamika masyarakat.

Tetapi program "Merdeka Belajar" belum bisa dikatakan sebagai akhir dari pemecahan persoalan pendidikan yang terjadi di Indonesia. karena program tersebut hanya berlaku bagi individu yang sudah berkuliah di Perguruan Tinggi bukan individu di luar Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, untuk mengatasi persoalan pendidikan di Indonesia ialah pemerintah hendaknya memberikan kesempatan bagi individu yang memiliki prestasi akademik maupun non akademik untuk mengambil kesempatan dalam mengejar pendidikan di Perguruan Tinggi.

Kesempatan yang dapat diberikan bisa dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak sekolah untuk dapat menyaring siswa/siswi berprestasi. Pemerintah dapat memberikan kriteria siswa/siswi yang berhak menerima kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi dengan melakukan publikasi secara masif sehingga seluruh masyarakat dapat mengetahui akan adanya program tersebut.

Pemerintah dalam hal ini hendaknya juga bisa bekerja sama dengan lembaga Perguruan Tinggi, karena bagaimanapun pihak lembaga juga memiliki peranan untuk menciptakan dan memberikan kesempatan bagi individu yang ingin melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi. Sehingga diharapkan melalui program ini, generasi milenial dapat memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi serta kemampuan yang dimiliki. Selain itu, diharapkan para mahasiswa yang mendapatkan ksempatan ini mampu menghadapi era emas Indonesia dengan bijaksana, cerdas dan berkualitas.

Kesimpulan

Perubahan zaman yang begitu pesat menuntuk manusia untuk terus meningkatkan kemampuan. Untuk meningkatkan kemampuan dalam menghadapi perubahan zaman diperlukan individu yang cerdas, tangguh dan berkualitas. Pendidikan menjadi aspek penting untuk menjawab tuntutan zaman. Segala persoalan pendidikan harus segera diatasi dengan cepat dan tanggap. Agar indonesia dapat memanfaatkan era bonus demografi di masa yang akan datang dengan baik. Pemerintah memegang peranan penting untuk membawa Indonesia kearah yang maju. Tetapi bukan berarti pemerintah saja yang bertanggung jawab untuk membawa Indonesia kearah yang lebih maju. Berbagai pihak yang terkait perlu berkolaborasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang berkualitas khsusunya mahasiswa. Diharapkan seluruh mahasiswa di Indonesia dapat menerima kesempatan pendidikan yang sama dan layak. Sehingga akan tercipta generasi yang dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih maju dan berkembang.

 

Sumber

Admin. (2015, August 25). ILMU PENDIDIKAN DAN PARADIGMA PENDIDIKAN INKLUSIF YANG BERKUALITAS. Universitas Negeri Yogyakarta.

Alpian, Y. M. Pd., Anggraeni, S. W. M. Pd., Wiharti, U., & Soleha Nizmah Maratos. (2019). PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI MANUSIA. Pentingnya Pendidikan Bagi Manusia, 1, 1--7. https://journal.ubpkarawang.ac.id/index.php/JurnalBuanaPengabdian/article/download/581/537

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. (n.d.). Kampus Merdeka - Merdeka Belajar.

Ketidakmerataan Pendidikan di Indonesia. (2021, July 31). Kompasiana.

Mubarak, M. N., & Nura, J. F. (2021). Peningkatan dan Pemerataan Pendidikan Melalui E-Learning. Journal of Computer, Electronic, and Telecommunication, 1, 1--10.

Sanisah, S. (n.d.). PENDIDIKAN TINGGI (SITI SANISAH) PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGANGGURAN TERBUKA: Sebuah Dilema.

Yamin, M., Harapan Bima, S., & Pendidikan Mandalika, U. (2020). PEMBANGUNAN PENDIDIKAN MERDEKA BELAJAR (TELAAH METODE PEMBELAJARAN). Jurnal Ilmiah Mandala Education, 6, 1--11. http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index

(Admin, 2015; Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, n.d.; Ketidakmerataan Pendidikan Di Indonesia, 2021; Mubarak & Nura, 2021; Sanisah, n.d.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun