3. Payung Pelindung.
Di hamparan bebatuan yang datar dekat pasir, terdapat berderet payung dan tikar yang disewakan. Dengan adanya tikar dan payung tersebut, pengunjung dapat lebih dekat mengawasi anak mereka yang bermain pasir dan air di tepi pantai.. Payung yang ada di pantai itu memang bisa menjaga dari panas teriknya matahari dan juga bisa melindungi diri dari hujan. Saat melihat gambar ini ,peribahasa ‘sedia payung sebelum hujan’ terasa melintasi benak Nia. Dan makna untuk selalu ‘Berjaga-jaga’ kembali menginspirasinya.
4. Suara Kasih Sayang.
Dihamparan pasir ini ada dipancangkan beberapa  papan berbentuk hati yang menambah semarak pantai Baron itu.  Nia mengabadikan papan berbentuk hati ini karena waktu itu dia melihat banyak pengunjung yang berfoto maupun ber-selfie bersama papan tersebut.
Nia memaknai hal itu sebagai ‘pada dasarnya manusia itu menyenangi kasih sayang’. Dan ingin selalu mengingatnya dan membawa ‘kasih saying’ itu dalam hidupnya.
5. Sayang Nenek Untuk Cucunya.
Momen seorang nenek sedang memilih mainan untuk cucunya, juga sempat diabadikan oleh Nia. Hal ini mengingatkan Nia, bahwa di dalam suasana dan kesempatan apapun seorang nenek akan selalu menginginkan kebahagiaan cucunya. Dengan peka melihat apa yang ada di sekitarnya dan melakukan suatu tindakan untuk bisa menyatakan kasih sayangnya itu.
Sahabat.. dengan adanya kamera, banyak momen yang ‘tersirat’ bisa diabadikan dan memberi nilai di dalam menjalani kehidupan ini. Di saat travelling, saat pikiran bebas dari tugas rutinitas dan pekerjaan sehari-hari, ternyata menjadi waktu yang baik  untuk melihat dan menikmati kebesaran Ilahi. Menikmati alam dan mendapatkan hikmat yang tersirat di sana.
Selamat Ulang Tahun Electronic City yang ke 15, selamat menjadi ‘pelengkap bahagia travelling’  dan menjadi tangan panjang traveler dalam menemukan bahagia hidupnya.
Terima kasih kepada kompasiana yang menyediakan wadah berbagi.
