Mohon tunggu...
Evelyn Sutedjo
Evelyn Sutedjo Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga

Hati yang gembira adalah obat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Komitmen Pak Tjip 'Menyolek-ku'

19 Mei 2016   17:29 Diperbarui: 19 Mei 2016   17:50 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karenanya aku ingin ber’guru’ padanya lewat tulisan-tulisannya itu. Dengan disertai mimpi.. suatu saat bisa bertemu muka dengan pak Tjiptadinata Effendi, dan berfoto bersama. Hm.. karena aku suka mengabadikan momen yang membuatku bahagia. (Semoga pak Tjip berkenan…. terima kasih..).

Bapak yang satu ini (pak Tjiptadinata Effendi) boleh dikata ‘seorang senior yang melek teknologi’.

Karena dia punya akun Facebook (www.facebook.com/Tjiptadinata.effendi) , juga punya akun twitter (@tjiptadinata). Tulisan yang dia upload di Kompasiana, dia share-kan ke facebook dan twitter.

Dengan demikian banyaklah orang yang bisa belajar ‘menjalani kehidupan’ dari dirinya.

Bahkan buku yang sudah ditulisnya juga ikut mengisi ‘Amazon.com’, yaitu  ‘The Power of Dream’ Kekuatan Impian dan ‘Enlightenment’ Mencapai Pencerahan Diri.

Di perjalanan hidupnya yang diwarnai dengan tawa dan tangis, pak Tjiptadinana Effendi sudah mengajarkan nilai-nilai luhur kepada banyak orang. Bahkan ajaran KASIH sudah tertanam sungguh dalam di hati keluarganya.

Pembaca Kompasiana bisa melihatnya lewat tulisan ‘Papa Mama Ini Semua Isi Tabungan Saya ‘

( http://www.kompasiana.com/tjiptadinataeffendi21may43/papa-mama-ini-semua-isi-tabungan-saya_5535a66f6ea8344415da4307)

Hidupberbagi sudah tertanam di hati anaknya  yang belum genap 6 tahun. Dan menurutku, anaknya itu bisa mempunyai hati ‘Kasih’ , karena telah melihat apa yang sudah dilakukan orang tuanya.

Kisah inipun mengajarkan kepada pembaca Kompasiana bahwa ‘ Tidak harus kaya dulu, baru bisa berbagi’, juga mengingatkan kepada pembaca bahwa‘anak belajar dari orang tua, mereka melihat dan mendengar dan mengikuti orang tuanya’.

Pak Tjiptadinata Effendi memang banyak menceritakan pengalaman hidupnya, namun dia tidak sembarang bicara, kejujuran dan kebenaran saja yang ingin dia sampaikan.  Dia mengisi karya tulisannya dengan hal yang bermanfaat bagi banyak orang, jauh dari kebencian, sehingga tulisannya layak dibaca siapa juga. Teladan bagi penulis pemula sepertiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun