Acungan jempol untuk Pak Tjiptadinata Effendi yang lahir di Padang, Sumatera Barat, 21 Mei 1943. Disamping kesibukannya bersama isterinya (Roselina), juga dengan 2 putra (Irmansyah Effendi & Irwan Effendi) dan satu putri (Irianty Effendi) Â beserta cucu-cucunya; pak Tjip masih menyempatkan diri berbagi lewat tulisan-tulisannya yang menginspirasi.
Terus terang… komitmen yang pak Tjip lakukan dengan tiap hari mengupload tulisan di Kompasiana ‘menyolekku’ … mengingatkanku kembali akan tips menjadi penulis yang pernah ku baca, yaitu : Menulis… Menulis..  dan Menulis…
Gelar sebagai ‘Kompasianer of the Year 2014’ yangditerima  pak Tjip adalah satu bukti bahwa niat dan ketekunan yang baik dalam menulis sungguh bernilai.
Diusianya  yang ‘senior’ ini, tulisan pak Tjip di Kompasiana selalu mendapatkan banyak komentar dan nilai.  Pak Tjiptadinata Effendi menjadi motivasi bagi orang lain untuk tetap menulis . Bahkan bagi yang belum menulis,dia anjurkan untuk mulai menulis. ‘Karya tulis kita, akan berumur jauh lebih panjang daripada umur penulisnya sendiri', katanya di Kompasiana tanggal 26 Januari  2016.
Bahkan, ketika  3 buku karya meditasinya jadi referensi di Wikipedia , Pak Tjiptadinata Effendi memberi contoh untuk ingat bersyukur ketika sebuah pencapaian terjadi.
 ( http://www.kompasiana.com/tjiptadinataeffendi21may43/bersyukur-3-buku-karya-saya-dijadikan-referensi-wikipedia_56a7756cba9373090bec5e0f)
Saat aku menelusuri tulisan pak Tjiptadinata Effendi di Kompasiana, kutemui beberapa artikelnya yang berbicara tentang  ‘Menulis’ . Artikel ini menambah pengetahuanku dan juga menjadi pelajaran bagiku sebagai penulis pemula.
- Menulis Cara Paling Efektif Cegah Post Power Syndrome (16 Mei 2016)
 ( http://www.kompasiana.com/tjiptadinataeffendi21may43/menulis-cara-paling-efektif-cegah-post-power-syndrome_5739c1ee117b6105093ccfb1) - Jangan Lupa, Tulisan Kita Kelak Jadi "Brand" bagi Anak Cucu (22 april 2016)
- Menyibak Misteri Dibalik Dunia Tulis Menulis(21 januari2016)
Saat tulisan ini kubuat, tercatat artikel di kompasiana yang ditulis pak Tjiptadinata sejak bergabung pada 15 Oktober 2012. Ada 1.946 artikel yang sudah dibaca oleh 2.069.570 Â orang , dan 390 artikel menjadi headline. Bahkan pengikutnya di Kompasiana saat ini mencapai 1.874 orang. Â Dia juga mengikuti 1.381 orang -- yang mencerminkan bahwa dia juga selalu siap belajar dari orang lain --
Topik yang ditulis oleh pak Tjip beragam dan mengundang decak kagumku.  Sharing pengalaman hidup yang penuh makna, memberi dorongan dan kekuatan bagi kompasianer. Bahkan sering judul artikelnya sengaja dibuat beda  ... yang mengundang tanya...’Koq gitu ?’.  Namun setelah kita membaca artikel itu, ternyata dia hanya mau mengajarkan bahwa ‘kita jangan menilai orang dari bungkusnya, tetapi harus lihat isinya’ .
Jadi aku tidak heran, kalau setiap artikelnya dibaca, dikomentari, dinilai banyak orang.