Mohon tunggu...
Evayanti Yulianaputri
Evayanti Yulianaputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswi Prodi Sosiologi Unej

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kecurangan Akademik: Tindakan Plagiarisme yang Menjadi Bibit Korupsi di Kalangan Mahasiswa

3 November 2022   17:01 Diperbarui: 3 November 2022   17:05 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Plagiarisme yang telah dilakukan seseorang dapat menurunkan kreadibilitas dan integritas pelaku. Lantas apa korelasi plagiarisme dengan korupsi? Tindakan plagiarisme di kalangan mahasiswa masuk ke dalam level korupsi namun dari segi moral. 

Adanya moralitas menjadi salah satu aspek penting yang harus dimiliki mahasiswa, termasuk ketika membuat sebuah karya. Dalam artian, kedudukan moralitas berada di level tertinggi dalam rangka menegakkan etika akademik. Di dunia pendidikan, mahasiswa sebagai kaum intelektual sudah selayaknya memiliki moral yang baik.

Salah satunya dengan menjaga kualitas karya-karyanya agar bisa berkompetisi dalam kancah nasional maupun internasional. Tentu saja, moral yang baik tidak akan melakukan tindakan plagiarisme yang menjadi bibit korupsi (Triyono, 2020).         

Dalam arti sempit, korupsi adalah tindakan kejahatan luar biasa yang mencuri hak orang lain. Sama halnya dengan definisi plagiarisme yaitu tindakan mencuri karya orang lain dan mengakui karya orang lain sebagai karyanya sendiri. Dua kata tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain. Bahkan pelaku atau plagiator dapat disebut sebagai seseorang yang lebih jahat dari pencuri, perampok, atau pelaku tindak pidana lainnya. 

Bahkan bisa dikatakan tindakan plagiarisme bukan lagi sebagai bibit korupsi akan tetapi sebuah korupsi akademik atau penyelewengan terhadap ilmu pengetahuan. Mahasiswa sebagai control social seharusnya mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan bukan malah menjiplak karya orang lain hanya untuk kredit nilai maupun popularitas. 

Para mahasiswa yang sering kali melakukan kecurangan akademik menjadi fakta apabila pendidikan karakter hanya sebatas pengetahuan abstrak dan belum diinternalisasi maupun diaktulisasikan dalam kehidupan akademik. Berkaitan dengan itu semua perlu tentunya untuk mengajarkan moral, etika, dan kebiasaan yang baik pada mahasiswa untuk meminimalisir tindakan plagiarime bahkan mencegah plagiarisme terjadi.

  Mencegah lebih baik daripada mengobati, ungkapan ini sudah sering kita dengar namun sangat besar pengaruhnya apabila kita lakukan. Seperti halnya plagiarisme yang menjadi penyakit umum di kalangan mahasiswa yang tentunya sulit untuk disembuhkan. Namun, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai mahasiswa untuk menghindari kecurangan akademik ini. 

Pertama, mengerjakan tugas sedini mungkin, hal ini menjadi salah satu tips untuk menghindari plagiarisme karena kita akan memiliki banyak waktu untuk meriset bahan bacaan. Berbanding terbalik dengan mahasiswa yang sering mengerjakan tugas mendekati deadline yang mana mereka akan terburu-buru dalam mengerjakan alhasil copy paste menjadi jalan ninjanya. Kedua, mencantumkan sitasi di setiap tulisan yang diambil dari berbagai sumber.

Membuat sitasi yang tepat menjadi salah satu cara untuk menghindari plagiarisme. oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mengetahui langkah-langkah mencantumkan sitasi. 

Ketiga, melakukan parafrasa dengan benar, parafrasa adalah menulis ulang informasi yang kita dapat menggunakan bahasa kita sendiri. Sebisa mungkin kita harus bisa mengubah frasa dari internet menggunakan kalimat kita sendiri, biasanya dapat dilakukan dengan mencari sinonim frasa tersebut.

Beberapa tips ini sekiranya bisa kita lakukan untuk menghindari plagiarisme di dunia pendidikan. Harapannya kita sebagai insan akademisi dapat menghindari tindakan amoral ini yang dapat merusak citra diri sendiri maupun citra lembaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun