Analisis wacana melibatkan dua pendekatan yakni analisis wacana tekstual dan kontekstual. Kedua pendekatan tersebut memiliki fokus masing-masing dalam memahami struktur internal maupun eksternal teks. Analisis wacana tekstual dan kontekstual sering digunakan dalam bidang baik dalam komunikasi, antropologi, sosiologi, dan politik, untuk memahami bagaimana teks mempengaruhi dan tercermin dalam budaya dan masyarakat.
Studi analisis wacana tekstual adalah pendekatan yang mendalam dalam memahami teks, fokusnya pada struktur, gaya, dan makna yang terkandung dalam teks. Pendekatan analisis wacana tekstual meliputi analisis strukturalis yang menekankan pada struktur internal teks, seperti sintaksis dan semantik. Kemudian analisis semiotik yang memanfaatkan teori-teori semiotika untuk memahami tanda-tanda dan simbol-simbol dalam teks. Serta analisis genre yang fokus terhadap genre atau jenis teks, dan analisis gaya yang memeriksa penggunaan bahasa dan gaya penulisan teks.
Studi analisis wacana kontekstual merupakan pendekatan yang memperhatikan teks dalam konteks luas, termasuk faktor-faktor sosial, budaya dan politik. Pendekatan analisis wacana kontekstual meliputi analisis ideologi yaitu bagaimana ideologi tertentu tercermin dalam teks dan dapat memengaruhi pembentukan dan interpretasi teks. Kedua, analisis sosial yaitu memeriksa bagaimana gender, dan status ekonomi memengaruhi penerimaan teks. Ketiga, analisis politik yaitu yaitu untuk meneliti hubungan antara teks dan kekuasaan politik, serta cara di mana teks dapat digunakan untuk memperkuat atau menantang struktur kekuasaan politik. Keempat, analisis budaya yaitu mengkaji interaksi antara teks dan budaya yang lebih luas di mana teks tersebut muncul. Kelima, analisis historis, yaitu mempertimbangkan konteks sejarah di mana teks tersebut muncul dan bagaimana perubahan sejarah dapat memengaruhi suatu teks.
Gabungan pendekatan tekstual dan kontekstual dalam analisis wacana memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang teks, dengan mempertimbangkan baik elemen-elemen internal dari teks itu sendiri maupun konteks yang lebih luas. Perpaduan kedua pendekatan tersebut dalam analisis wacana dapat memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai hubungan kompleks antara teks, pembaca, dan masyarakat.
Eva Widya Arlini
M. Rohmadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H