Mohon tunggu...
Eva Wulani Pebrianti
Eva Wulani Pebrianti Mohon Tunggu... Lainnya - S2 Teknik Informatika

Menulis adalah salah satu cara terbaik untuk mengungkapkan diri, memperlihatkan pikiran, perasaan, dan pengalaman kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Refleksi: Normalisasi Kepemimpinan Muda di Kalimantan Tengah

26 September 2024   16:27 Diperbarui: 27 September 2024   06:01 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini murni adalah pandangan pribadi penulis. Pandangan yang diungkapkan dalam tulisan ini bersifat subyektif dan terbatas pada pengalaman pribadi, informasi dan berita media sosial, serta pengetahuan penulis tentang kepemimpinan kaum muda di Kalimantan Tengah.

Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir,  kiprah anak muda dalam dunia politik dan pemerintahan di Kalimantan Tengah telah menunjukkan peran yang semakin aktif .  Berdasarkan data resmi KPU Kalteng, suara pemilih dari generasi milenial (dewasa muda) mencapai 36,4%, sementara pemilih generasi Z (remaja) menyumbang 24,2%. Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan anak muda sebagai penggerak utama dalam kemajuan daerah di Kalimantan Tengah sangat mungkin terjadi. Namun, kepemimpinan di kalangan generasi muda seringkali diwarnai stigma negatif dan trust issue mengenai kemampuan mereka dalam memimpin serta merumuskan kebijakan strategis dan krusial. Banyak pihak yang mengkhawatirkan kurangnya pengalaman dalam membuat keputusan yang berdampak besar, terutama jika dilihat dari aspek usia. 

Bukan hanya dalam kontestasi pemilihan kepala daerah, tetapi juga pada posisi-posisi strategis dalam pemerintahan, tampaknya kepemimpinan muda mulai mendapatkan perhatian. Sebagai contoh, pada bulan Desember 2023, Gubernur Kalimantan Tengah, H. Sugianto Sabran mengangkat M.Reza Prabowo sebagai Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah pada usia yang masih muda, yakni 32 tahun. 

Ini merupakan prestasi yang menggembirakan, seperti cahaya lilin di tengah kegelapan, memberikan harapan bagi anak muda lainnya yang merasa pesimis akibat terbatasnya kesempatan untuk menduduki jabatan strategis di pemerintahan karena terkendala birokrasi dan regulasi yang ada. Seolah jawaban atas pertanyaan, “Apakah harus menunggu tua untuk memimpin?”

Pj.Kadisdik Kalteng
Pj.Kadisdik Kalteng

Kepercayaan masyarakat yang telah terbangun harus didukung oleh kemampuan dan kapasitas yang sesuai dengan jabatan yang diemban. Mampukah pemimpin-pemimpin muda ini memenuhi ekspektasi publik dalam pelayanan dan tanggung jawab mereka sebagai pejabat publik?

Apabila bicara soal kinerja, contoh konkret yang mungkin penulis apresiasi adalah tentang bagaimana transformasi Pendidikan di Kalimantan Tengah. Tentu masih ingat, Rapor merah Pendidikan di Kalteng pada saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI merilis data penyalahgunaan dana BOS yang menempatkan Kalteng di peringkat teratas. 

Tersirat bahwa  kasus korupsi dana BOS menjadi salah satu bukti pendidikan di Kalteng sangat tidak baik-baik saja. Tentu saja peran Plt. Kadisdik Provinsi Kalimantan Tengah saat itu sangat penting untuk memperbaiki citra pendidikan di Kalteng menjadi lebih baik. Beberapa hal yang cukup menyita perhatian penulis adalah rekrutmen anak muda untuk bergabung dalam “Disdik Kalteng Digital Creative” dan berbagai program bantuan yang dilakukan untuk  meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan bagi guru dan siswa.

Beberapa program tersebut diantaranya program "5000 Rumah Guru Berkah"sebagai langkah meningkatkan kesejahteraan guru dan memberikan kepastian hunian. Peningkatan gaji untuk Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT). Insentif GTT yang semula Rp. 1.500.000,00 naik menjadi Rp. 2.450.000,00. dan untuk PTT dari Rp. 750.000,00 naik menjadi Rp. 1.750.000,00.

 Selain itu, beberapa Program dan fasilitas pendukung untuk siswa  seperti  Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)  gratis bagi calon siswa SMA, Asesmen Minat dan Bakat (AMB) gratis untuk 20 ribu siswa kelas X, try out UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) gratis untuk 30.700 siswa dan program  10.000 kuliah gratis untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. 

Proses digitalisasi pendidikan pun dilakukan melalui penyediaan 1.238 papan tulis interaktif dan 156 TV interaktif agar proses belajar mengajar menjadi lebih responsif, fleksibel, dan interaktif. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan dapat mengurangi penggunaan papan tulis kapur atau spidol yang berdebu dan kotor, sehingga menciptakan suasana belajar yang lebih bersih dan nyaman.

Contoh di atas hanyalah sebagian kecil dari berbagai upaya, inovasi, dan capaian yang dapat diraih oleh kepemimpinan muda di Kalimantan Tengah. Meskipun masih ada beberapa pihak yang mendiskreditkan dan menganggap capaian mereka hanya sebagai "aji mumpung", "support/ koneksi orang tua", dan "keberuntungan semata", kenyataannya para pemimpin muda ini telah menunjukkan kompetensi dan dedikasi dalam menghadapi tantangan yang kompleks. 

Mereka tidak hanya memanfaatkan peluang, tetapi juga berupaya keras untuk membuktikan diri melalui kinerja yang nyata. Dengan visi yang segar dan semangat yang tinggi. Mereka mampu membawa perubahan signifikan dalam berbagai sektor, membuktikan bahwa usia muda bukanlah hambatan, melainkan kekuatan untuk memajukan daerah.

Semoga normalisasi kepemimpinan muda merupakan sinyal positif bagi masa depan pembangunan dan kemajuan di Kalimantan Tengah. Namun, keberhasilan kepemimpinan muda tidak hanya bergantung pada individu, tetapi juga pada dukungan sistem, masyarakat, dan generasi yang lebih tua. Dengan memberikan ruang dan kesempatan yang sama, kita dapat memaksimalkan potensi kepemimpinan muda dalam membangun masa depan yang lebih baik.


Pj.Kadisdik KaltengPlt. Kadisdik Kalteng Muhammad Reza Prabowo saat berfoto bersama beberapa siswa/i SMA 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun