Proses digitalisasi pendidikan pun dilakukan melalui penyediaan 1.238 papan tulis interaktif dan 156 TV interaktif agar proses belajar mengajar menjadi lebih responsif, fleksibel, dan interaktif. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan dapat mengurangi penggunaan papan tulis kapur atau spidol yang berdebu dan kotor, sehingga menciptakan suasana belajar yang lebih bersih dan nyaman.
Contoh di atas hanyalah sebagian kecil dari berbagai upaya, inovasi, dan capaian yang dapat diraih oleh kepemimpinan muda di Kalimantan Tengah. Meskipun masih ada beberapa pihak yang mendiskreditkan dan menganggap capaian mereka hanya sebagai "aji mumpung", "support/ koneksi orang tua", dan "keberuntungan semata", kenyataannya para pemimpin muda ini telah menunjukkan kompetensi dan dedikasi dalam menghadapi tantangan yang kompleks.Â
Mereka tidak hanya memanfaatkan peluang, tetapi juga berupaya keras untuk membuktikan diri melalui kinerja yang nyata. Dengan visi yang segar dan semangat yang tinggi. Mereka mampu membawa perubahan signifikan dalam berbagai sektor, membuktikan bahwa usia muda bukanlah hambatan, melainkan kekuatan untuk memajukan daerah.
Semoga normalisasi kepemimpinan muda merupakan sinyal positif bagi masa depan pembangunan dan kemajuan di Kalimantan Tengah. Namun, keberhasilan kepemimpinan muda tidak hanya bergantung pada individu, tetapi juga pada dukungan sistem, masyarakat, dan generasi yang lebih tua. Dengan memberikan ruang dan kesempatan yang sama, kita dapat memaksimalkan potensi kepemimpinan muda dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Pj.Kadisdik KaltengPlt. Kadisdik Kalteng Muhammad Reza Prabowo saat berfoto bersama beberapa siswa/i SMAÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H