Eco enzyme adalah cairan yang diproduksi dari fermentasi sampah organik. Sampah organik dari dapur tak hanya bisa diolah menjadi kompos tetapi juga dapat dijadikan cairan pembersih serbaguna.Â
Mengolah kembali sisa organic, baik sebagai kompos atau eco enzyme, sangat penting sebenarnya mengingat besarnya konsumsi rumah tangga disekitar kita sekarang. Sebuah studi yang dilakukan oleh Sustainable Waste Indonesia yang mendapati bahwa 60% total sampah yang dihasilkan di Indonesia adalah sampah organic (CNN Indonesia, 2018).Â
Terbayang sudah seberapa banyaknya sampah yang telah kita buat tentunya. Namun sayangnya, hanya 7,5% yang diolah kembali. Sisa dari sampah tersebut ditumpuk, dibakar, atau diabaikan dan dibiarkan menumpuk di tempat pembuangan akhir. Hal ini menjadi masalah bagi Negara Indonesia karena kapasitas tempat pembungan akhir (TPA) juga terbatas. Â Contohnya TPA Bantar Gebang yang diprediksi tidak dapat beroperasi lagi pada tahun 2021 (Dinas LH DKI).
Banyaknya sampah yang berserakan membuat salah satu guru saya menyadarkan murid muridnya untuk peduli terhadap lingkungan disekitar, terutama persampahan. Jika sampah dibiarkan saja tanpa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat maka sampah-sampah akan mengelilingi lingkungan kita. Karena hal ini munculah tugas pembuatan eco enzyme, cairan hasil fermentasi dari sampah organic. Â
Eco enzyme juga merupakan cara alternative untuk pemanfaatan limbah organik menjadi suatu produk dengan nilai ekonomi dan nilai manfaat yang tinggi. Teknik pengubahan sampah organik menjadi eco enzyme berperan penting dalam mengurangi banyaknya sampah organik yang berakhir di TPA. Eco enzyme pertama kali ditemukan dan dikembangkan di Thailand oleh Dr. Rosukan Poompanvong yang aktif pada riset mengenai enzym selama lebih dari 30 tahun.
Dalam pembuatan eco enzyme bahan yang digunakan cukup mudah untuk didapatkan karena eco enzyme terbuat dari sisa organik, seperti kulit buah dan sayuran yang di fermentasi, untuk ferementasinya dibutuhkan juga gula dan air. Perbandingan sampah organik, gula, dan air adalah 3:1:10. Misalnya 300 gram sisa organik, 100 gram gula, dan 1 liter air. Gula yang saya reciomendasikan yaitu gula merah karena lebih bebas bahan kimia tambahanya.Â
Pertama tama yang kita lakukan dalam pembuatan eco enzyme yaitu potong kecil-kecil sampah organik, contoh kulit jeruk yang dipotong kecil-kecil. Kemudian, masukkan ke dalam botol yang sudah berisi campuran gula dan air, sebelumnya gula dan air sudah merata di dalam botol. Lalu diamkan eco enzyme selama 3 bulan. Namun, selama 2 minggu pertama rutinlah untuk membuka dan menutup botol karena eco enzyme ini akan mengeluarkan gas. Setelah 3 bulan, eco enzyme yang berhasil akan berwarna cokelat tua dengan bau seperti cuka.
Eco enzyme yang sudah jadi dapat kita gunakan untuk beragam keperluan seperti, pupuk tanaman, dengan eco enzyme ini tanaman-tanaman akan menjadi lebih subur dan hasilnya pun melimpah. Selain itu eco enzyme pula dapat digunakan sebagai disinfektan sebagai contoh yang telah dilakukan oleh Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya beberapa bulan yang lalu.Â
Kemudian eco enzyme juga dapat digunakan sebagai pembersih lantai, pembersih toilet, pembersih dapur, pembersih piring, pembersih udara, deterjen pakaian, pengolah limbah, pembersih badan dan rambut, pembasmi serangga dan pestisida ramah lingkungan. Sebenarnya masih banyak lagi kegunaan dari eco enzyme ini.Â
Namun, yang sangat dahsyat menurut saya yaitu dengan adanya ecoencym kita dapat menguarngi sampah lingkungan dan dapat melestarikan lingkungan sekitar.Â
Dalam proses fermentasi yang terjadi, karbondioksian (CO2) akan diubah menjadi karbonat (CO3), senyawa ini bermanfaat untuk menjaga tanaman laut dan kehidupan biota laut. Selain itu, menurut Dr. Joean Oon, 1 liter cairan eco enzyme dapat membersihkan sungai yang tercemar sampai 1000 liter. Jadi, ketika kita mencuci dengan menggunakan eco enzyme, secara tidak langsung, kita sudah berkontribusi untuk memperbaiki lingkungan yang tercemar.
Â
Dilihat dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya eco enzyme kita dapat Mengubah sampah dapur menjadi pembersih rumah tangga alami. Dapat pula Mengurangi polusi, Gas metana yang dikeluarkan dari sampah yang dibuang dapat memerangkap 21x lebih banyak panas daripada CO2, memperburuk pemanasan global juga menghilangkan bau. Banyak sekali kegunaan dari eco enzyme, walaupun bahannya sangat mudah di dapat namun kegunaannya sangat terasa sekali. Jika kalian cinta dan peduli pada tanah air kita, Indonesia, maka ayo kita buat eco enzyme untuk perubahan di Negara kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H