Memasuki pertengahan bulan Ramadan, Komunitas Pemuda Islam (Kopia) Parigi Tengah menggelar Lomba Tahfidzul Qur’an dan Azan yang dilaksanakan di Kompleks Perguruan Al-Khairaat Desa Pelawa. Dibuka oleh ketua MUI Kecamatan Parigi Tengah, Ustad Chairil Anwar, kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan generasi yang mencintai Al-Quran.
Pembukaan Lomba Tahfidzul Qur’an dan Azan diawali dengan lantunan surah Al-Alaq yang dibawakan oleh salah satu anggota Kopia Parigi Tengah, Syarif Hidayatullah. Iqro bismirobbikallazii kholaq. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Sebuah ayat yang berisi perintah untuk membaca dan mengingatkan kita akan pentingnya menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Ini merupakan kali kedua Kopia melaksanakan lomba tahfidzul Qur’an di bulan Ramadan. Sebelumnya pada tahun 2021, kegiatan serupa juga diadakan di Desa Pelawa Baru.
Konsistensi Kopia yang tetap menggelar lomba di tengah situasi yang serba sulit mendapat apresiasi dari Camat Parigi Tengah, Abdul Aten, S.E. Beliau berharap kegiatan ini semakin berkembang dan dapat membawa Parigi Tengah lebih maju di bidang keagamaan.
Ketua Kopia Parigi Tengah, Safriyansa, S.Pd. dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini dilandaskan pada silarurahmi antar TPA baik anak-anak maupun pengajarnya dengan harapan anak-anak termotivasi untuk mencintai dan menghafalkan Al-Qur’an. Lomba seperti ini juga dapat melatih mental serta membentuk jiwa kepemimpinan.
Sejalan dengan hal itu, Kepala KUA Parigi Tengah-Parigi Utara, Marjan Abd. Aziz, S.Pd. mengatakan tahfiz Qur'an juga dapat digunakan sebagai evaluasi peserta didik di TPA untuk meningkatkan kualitas baik dari segi bacaan, tajwid, fashohah, serta irama. Selain itu, adanya lomba azan merupakan bentuk pengembangan syiar agama islam.
Dalam sambutan sekaligus laporannya, ketua panitia kegiatan, Satar, mengatakan kegiatan ini diikuti oleh adik-adik dari beberapa TPA di Kecamatan Parigi Tengah dan sekitarnya yang terdiri dari 38 peserta tahfiz kategori SD, 7 peserta tahfiz kategori SMP, dan 27 peserta lomba azan.
Lomba Tahfidzul Qur’an dan Azan digelar selama tiga hari. Untuk lomba tahfiz, setiap peserta wajib membawakan surah pilihan sendiri dan ditantang melafalkan surah pilihan juri, menebak nama surah, dan sambung ayat. Adapun juri dalam lomba ini berjumlah tiga orang yakni, Ustad Chairil Anwar, Ustad Zikrullah Tangara, dan Ustad Sadli.
Sembari mengikuti pembukaan, saya berkesempatan berbincang dengan peserta lomba. Beberapa dari mereka sudah sering mengikuti lomba seperti ini. Meski begitu, mereka tetap antusias dan tak dapat menyembunyikan kegugupannya.Â