Mohon tunggu...
Eva Syilva
Eva Syilva Mohon Tunggu... Freelancer - Orang Kaili yang bercita-cita ke Arab Saudi

Saya sedang belajar membuat tulisan. Silakan dikoreksi jika keliru. :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Surat dari Masa Depan

14 Februari 2022   16:21 Diperbarui: 14 Februari 2022   16:27 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semoga seiring waktu kau bisa berdamai dengan hari ini. Terima kasih telah menjadi anak yang kuat.  

Oh iya. Ada satu rahasia. Di masa depan, ibu dan bapak sambungmu itu bercerai dan aku sendiri yang menjadi saksi di persidangannya. Begitulah. Terkadang manusia sangat ingin bersama lalu entah kenapa mereka memutuskan berpisah.

Lihatlah betapa unik kisah ini dan betapa spesialnya kita. Kau kaget kan? Sama. Aku juga. 

Eva, setelah membaca surat ini, mulailah berdiri dan berhenti mencabuti kelopak bunga asoka itu. Nenekmu akan marah besar jika tau bunga kesayangannya dipetik. 

 Dariku di tahun 2022

Eva

Astaga! Rupanya surat ini datang dari masa depan. Dikirim oleh seseorang yang namanya sama persis denganku. Apa katanya? Ibu dan bapak sambungku yang baru saja menikah akan bercerai? Benarkah? Bagaimana bisa? Kapan perceraian itu akan terjadi? Bukankah mereka saling mencintai bahkan lupa kalau aku ada? Beribu pertanyaan melesat bagai kembang api lalu meledak di kepalaku. Kubatalkan keinginan untuk menghilang dari dunia. Aku harus tiba di tahun 2022. Jawaban itu ada di sana.

Di dunia lain yang tak mampu ditangkap mata manusia, serumpun bunga asoka tengah menaungiku, membentuk kanopi yang menghalangiku dari teriknya matahari. Tangkainya mengelus kepalaku, daunnya menjelma jemari lembut yang mengusap air mataku. Aku tertidur dalam dekapannya. 

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun