Hari ini saya mengikuti Bimbingan Teknis Petugas Pengelola Fasilitas Kefarmasian, yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong dan Balai POM Palu.Â
Bertempat di ruang pertemuan Hotel Anutapura, Jl. Kampali, Kelurahan Kampal, Parigi, kegiatan yang digelar Jumat, 26 November 2021 itu dihadiri 110 peserta yang terdiri dari apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) yang mewakili sarana apotek dan toko obat di Kabupaten Parigi Moutong.
Saya selalu bersemangat ketika mengikuti bimtek. Meski saya akui terkadang saya juga lelah dan mengantuk di tengah kegiatan.
Kesenangan mengikuti bimtek muncul dikarenakan selain menambah wawasan, pengalaman, dan ilmu pengetahuan, kegiatan sejenis ini juga sukses mendatangkan uang kaget bagi saya yang biasanya akan saya alokasikan untuk menambah koleksi buku bacaan pribadi sekaligus menjadi amunisi di TBM Sou Mpelava. :D
Bimtek adalah salah satu bukti betapa negara piawai memanjakan rakyat.
Dia atas kursi Chitose yang berada di barisan ketiga dari depan, saya mendengarkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong, Ibu Ellen Ludia Nelwan S.Sos., M.Kes., menyampaikan sambutan mengenai pentingnya bimtek ini untuk meningkatkan pengetahuan apoteker dan TTK tentang pengelolaan obat di sarana pelayanan kefarmasian.
Selain itu, ia juga menekankan perlunya ketelitian sebelum memberikan obat.
"Jangan sampai obat yang diserahkan kepada pasien dalam kondisi rusak atau kedaluwarsa," tegasnya.
Ibu Ellen menutup sambutannya lalu membuka kegiatan Bimbingan Teknis Petugas Pengelola Fasilitas Kefarmasian yang ditandai dengan tiga kali ketukan mikrofon.
Kagiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) Sulawesi Tengah, yang dibawakan oleh apt. Mohammad Thamrin, perihal pengelolaan sediaan farmasi dan pentingnya mematuhi SOP dalam melakukan pelayanan kefarmasian untuk mengurangi terjadinya kesalahan.