Menjadi dokter peneliti
Alhamdulillah berkat pendidikan S3 di bidang epidemiologi di Belanda, saya mendapatkan pekerjaan di Kanada.Â
Saya bergabung dengan department kebidanan dan kandungan (obgin) McGill University sebagai adjunct professor dengan tugas pokok membatu para staf, peserta pendidikan spesialisasi dan sub-spesialisasi untuk melakukan penelitian.
Saya tidak pernah melayani pasien. Sehari-hari saya menerima konsul dari staf atau mahasiswa untuk mendesain, membuat protokol, melengkapi dokumen untuk komite etik, menganalisis data, juga mempublikasi hasil penelitian. Saya juga bertugas memberikan kuliah tentang dasar-dasar epidemiologi dan statistik.Â
Sejak pandemi Covid-19, semua perkuliahan dan konsultasi dilakukan remote dengan Zoom. Murid saya tidak hanya Canadian, tapi juga para dokter dari berbagai negara yang menjalani program pendidikan di McGill.
Selain menjadi dosen, saya juga bekerja sebagai Research Associate di institusi penelitian di Montreal.Â
Bekerja sebagai dokter peneliti lebih mudah karena kita tidak memerlukan ujian persamaan untuk program S2 atau S3 di bidang kesehatan masyarakat (misalnya epidemiologi, statistik, dan ekonomi kesehatan) serta biomedical sciences (misalnya biologi, farmakologi, dan mikrobiologi) yang dilakukan di institusi yang dikenali oleh pemerintah Kanada.Â
Yang perlu dimiliki adalah kemampuan bekerja dengan perangkat lunak analisis data seperti SPSS, R, SAS atau STATA. Di propinsi Quebec, McGill University memiliki School of population and public health, program khusus MSC in Epidemiology for Clinicians serta program Master and PhD in Epidemiology and Biostatistics. Â Peluang kerja sebagai peneliti makin besar jika memiliki pengalaman mendapatkan dana penelitian.Â
Khusus di Propinsi Quebec, bilingual Inggris-Prancis umumnya juga menjadi salah-satu persyaratan bekerja, khususnya di universitas dan institusi pemerintah. Di propinsi lain, proses imigrasi lebih singkat dan cukup memiliki kefasihan berbahasa Inggris. Â
Menjadi klinisi, peneliti, atau klinisi yang juga peneliti, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.Â
Walaupun tidak langsung melayani pasien secara klinis, dokter peneliti bisa tetap berkontribusi mendidik para dokter atau calon dokter agar mahir meneliti dan memperbaiki layanan kesehatan melalui penelitian.