Dalam kehidupan sehari-hari, etika menjadi komponen esensial yang harus dimiliki oleh setiap individu. Etika yang baik menjadikan kita berharga di mata orang lain dan memberikan nilai tambah sebagai pribadi yang cerdas. Misalnya, ketika kita membayar belanjaan di supermarket, kita wajib antre sesuai urutan. Budaya antre ini adalah bagian dari etika yang harus dilestarikan, karena mencerminkan sikap baik dan menjadi tolak ukur seseorang yang beretika.
Pentingnya Budaya Antre
Pernahkah Anda mendengar cerita tentang seorang guru di Australia yang mengkhawatirkan perkembangan murid-muridnya? Mereka mengatakan, "Kami tidak terlalu khawatir jika anak-anak di sekolah dasar tidak pandai Matematika. Yang lebih kami khawatirkan adalah jika mereka tidak pandai mengantre." Alasan di balik ini adalah karena keterampilan Matematika bisa dilatih dalam beberapa bulan, tetapi budaya antre perlu ditanamkan sejak dini agar mereka memiliki kepekaan untuk mewujudkannya sepanjang hidup.
Apa Itu Kecerdasan Etika?
Menurut Aristoteles, etika adalah latihan aktif pikiran sesuai dengan kebaikan atau kebajikan yang sempurna, yang dapat diwujudkan melalui keberanian, kontrol diri, kemurahan, dan kejujuran. Sementara itu, Rushworth M. Kidder dalam bukunya How Good People Make Tough Choices (2009), mendefinisikan etika sebagai ilmu karakter manusia yang ideal atau ilmu kewajiban moral, yang mencakup faktor-faktor seperti kejujuran, keadilan, tanggung jawab, rasa hormat, dan kasih sayang.
Menarik Benang Merah Kecerdasan Etika
Kecerdasan etika adalah kemampuan untuk mengenali, memahami, dan bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang dianggap baik dalam masyarakat. Di era yang semakin kompleks dan global ini, kecerdasan etika menjadi semakin penting sebagai landasan bagi interaksi sosial yang harmonis dan bertanggung jawab.
Pentingkah Kecerdasan Etika?
Kecerdasan etika tidak hanya mencakup pengetahuan tentang apa yang baik atau buruk secara moral, tetapi juga kemampuan untuk mempertimbangkan dampak dari tindakan-tindakan tersebut terhadap individu dan masyarakat secara lebih luas. Ini berarti, sebelum kita mengambil tindakan atau keputusan, kita perlu mempertimbangkan efek dari apa yang kita putuskan.
Kecerdasan etika adalah refleksi diri seseorang, yaitu kemampuan untuk mempertimbangkan nilai-nilai yang mendasari tindakan kita sendiri, serta kesadaran akan motivasi dan tujuan di balik perilaku kita. Selain itu, kecerdasan etika melibatkan empati, yaitu kemampuan untuk memahami sudut pandang orang lain dan menghargai perbedaan nilai dan keyakinan yang ada dalam masyarakat. Dengan demikian, kecerdasan etika mendorong kita untuk bertindak dengan mempertimbangkan konsekuensi etis dari tindakan kita, baik dalam konteks pribadi maupun profesional.
Ingatlah kata-kata bijak dari Nick Saban: "Hidup dengan keyakinan bahwa etika kerja yang kuat, bermain sesuai aturan, dan melakukan hal-hal dengan cara yang benar akan membawa peluang untuk sukses dan, pada akhirnya, kebahagiaan."
Evaristus Cahya Tri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H