Mohon tunggu...
Evaristus Cahya
Evaristus Cahya Mohon Tunggu... Guru - Menulis bagian dari hobiku.

Belajar kapan saja, di tempat manapun juga, dan sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

St. Ignatius Antiokhia Salatiga: Melalui Bunda Maria Menghidupi Amal dan Cinta Kasih Kristus

12 Mei 2024   11:17 Diperbarui: 13 Mei 2024   09:37 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebersamaan Lingkungan Antiokhia/dok. pri

Bulan Mei merupakan bulan yang ditetapkan oleh gereja Katolik sebagai Bulan Maria. Biasanya umat Katolik berdevosi kepada Bunda Maria di rumah masing-masing atau bersama di lingkungannya. Suasana khidmat menjadi bagian penting dalam berdoa memohon berkat kepada Tuhan lewat Bunda Maria.

Museum Sangiran/dok. pri
Museum Sangiran/dok. pri

Selain itu, menjadi kebiasaan umat juga untuk mengunjungi Gua Maria untuk berjalan salib juga berosario bersama. Lingkungan Santo Ignatius Antiokhia, Wilayah Santo Petrus, Gereja Kristus Raja Semesta Alam Salatiga pun mengadakan ziarek ( ziarah dan rekreasi) bersama. Taman Doa Santa Perawan Maria di Fatima yang terletak di Ngrawoh, Sragen menjadi jujugan untuk berdoa bersama. Lebih kurang 50 orang umat ikut terlibat dalam ziarek kali ini. Terdiri dari bapak ibu, remaja, dan beberapa anak. Meriah dan persaudaraan terasa dalam kebersamaan berdevosi kepada St.Perawan Maria. 

Jumog Karanganyar/dok. pri
Jumog Karanganyar/dok. pri

Di awali berdoa pembuka bersama dengan pemimpin Ibu Endang Srinawa, dilanjutkan jalan salib bersama dengan petugas pembaca para remaja yang ikut dan juga bapak ibu peserta ziarek. Setelah itu mereka menuju taman doa guna berosario bersama yang dipimpin Ibu Titin.

Lebih kurang dua jam dari pukul 09.00-11.00 peserta ziarek berdoa bersama maupun doa pribadi. Lalu mereka segera menuju ke bus untuk makan siang dan melanjutkan ke tempat rekreasi pertama yaitu Situs Manusia Purba di Sangiran. Di Sangiran peserta ziarek diajak untuk berkeliling melihat-lihat perkembangan sejarah munculnya manusia. Koleksi Museum Sangiran antara lain berupa fosil manusia (salah satunya homo sapiens), binatang bertulang belakang, binatang laut dan air tawar, batuan, dan artefak batu (serpih, bilah, serut, gurdi, kapak persegi, bola batu, serta kapak).

Berdoa Bersama/dok. pri
Berdoa Bersama/dok. pri

Setelah puas melihat peninggalan sejarah di Sangiran,peserta ziarek menuju Air Terjun Jumog yang terletak di Karanganyar Jawa tengah. Di Air Terjun Jumog ada banyak fasilitas menarik antara  lain :  Warung makan, Gazebo, Area Bermain, Mushola, Kolam Renang, Live Music, Toilet, Tempat Parkir, Aula, Toko Oleh-Oleh dan Cinderamata. Sampai di Jumog lebih kurang pukul 16.30. Lumayan sore juga ya? Namun demikian, peserta tetap enjoy dan menikmati pemandangan dan suasana sejuk di area air terjun. 

 Uniknya di Jumog, untuk menuju ke lokasi, mereka naik ojek pergi pulangnya, menempuh jarak 800 km. Biayanya juga murah, sekali jalan cukup Rp 5.000,00. Asik loh daripada jalan kaki ya lumayan capek. Akhirnya pukul 17.30 semua peserta naik ke bus dan siap meninggalkan kenangan ziarek kali ini untuk menuju rumah makan dan Salatiga. 

Museum Sangiran/dok. pri
Museum Sangiran/dok. pri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun