Mohon tunggu...
Evaristus Cahya
Evaristus Cahya Mohon Tunggu... Guru - Menulis bagian dari hobiku.

Belajar kapan saja, di tempat manapun juga, dan sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

The Journey of Grace: Optimis Melihat Kesempatan

26 September 2023   11:06 Diperbarui: 26 September 2023   11:10 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahagia Tiada Tara (dokpri)

Junita Setiawati Herlambang sangat mengidolakan Hellen Keller, seorang wanita yang luar biasa. Aktivis politik, dosen, dan juga advokat handal yang memiliki keterbatasan penglihatan dan pendengaran. Namun, jangan tanya. Sosok ini diperhitungkan dan disegani  banyak orang karena kecerdasannya.  

Oya, diusia 11 tahun Junita yang mulai menginjak  remaja melanjutkan sekolah di Maria Mediatrix Semarang. Sebuah sekolah terpercaya milik Yayasan Marsudirini yang dikelola oleh suster OSF. Seperti saat sekolah dasar, ia pun selalu dapat mengikuti pelajaran dengan baik walaupun kadang tentu mengalami kesulian. Peringkat 5 besar selalu digenggamnya, bukti dengan keterbatasan dia tetap bisa bersaing dengan rekan-rekannya. Sungguh luar biasa.

Bahagia Tiada Tara (dokpri)
Bahagia Tiada Tara (dokpri)

Singkat cerita, Junita lulus dan melanjutkan ke SMA Sedes Sapientiae Semarang. Sekolah yang juga dikelola suster OSF tentu dengan kedisiplinan dan persaudaraannya. Bahasa Inggris menjadi pelajaran menantang sebab banyak materi yang full menyimak. Padahal ia mengalami kendala dalam pendengarannya. Namun, dia terbantukan dengan wali kelasnya yang memberikan soal tertulis untuk pengganti menyimak. Untungnya dia bisa mengerjakan dan nilai 8 cukup membanggakan dirinya loh. 

Ternyata Junita bisa masuk ke kelas IPA. Sungguh di luar dugaan, ia pun sangat mencintai pelajaran Kimia. Karena mampu mendapatkan nilai baik dalam pelajaran Kimia, gurunya pun memberikan ide supaya Junita kelak mengambil jurusan Farmasi saat kuliah.  

Benar saja, ia pun mendaftar jurusan farmasi di Universitas Surabaya. Puji Tuhan dia bisa diterima menjadi mahasiswi di Ubaya. Farmasi lagi, sebuah jurusan yang sebagian orang mengatakan sulit sebab banyak hafalan dan praktik meramu obat sangat rumit dan berat.

Saat Wisuda (dokpri)
Saat Wisuda (dokpri)

Semua ini bukti bahwa keterbatasan menjadi daya kekuatan bagi seseorang untuk membuktikan bahwa setiap orang memiliki hak sama dalam menggapai pendidikan. SMP, SMA, Universitas umum dapat dilalui dengan perjuangan dan keyakinan. Meski berat dan penuh perjuangan, dengan dilengkapi mental, tekad, dan semangat juang tinggi untuk berani gagal pun juga berani menggapai kesuksesan. 

Ingat, Orang pesimis melihat kesulitan dalam berbagai kesempatan. Orang optimis melihat kesempatan di dalam setiap kesulitan. ( Winston churchil)

Evaristus Cahya Triastarka

Pendidik di SMA Sedes Sapientiae Semarang

Sumber: Buku Menaklukkan Dunia Tanpa Suara " The Journey of Grace"

Karya Junita Setiawati Herlambang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun