Dalam istilah Jawa ziarah bermakna siji sing diarah. Satu yang menjadi tujuan. Bagi umat Katolik berziarah dilaksanakan dengan mengunjungi tempat-tempat yang dianggap suci dan keramat untuk melakukan upacara-upacara keagamaan contohnya dengan  melakukan doa kepada Bunda Maria. Bisa ke salah satu Gua Maria atau lebih, termasuk yang sering dilakukan yaitu ziarah ke- 9 Gua Maria.
Perlu kita tahu, berziarah ke Gua Maria karena ditempatkannya patung Bunda Maria, ibunda Yesus, di gua tersebut. Tempat itu kemudian menjadi tempat ziarah umat Katolik untuk mendekatkan diri pada Allah Bapa dengan berdoa melalui perantaraan Bunda Maria dan Yesus Kristus.
Aktivitas berziarah juga dilakukan SMP Stella Matutina. Tepat (12/ 4/2022),  dimulai pukul 05.45 diadakan doa persiapan dan pemberangkatan 30 peserta ziarah yang terdiri dari suster, bapak ibu guru, dan karyawan SMP Stella Matutina Salatiga. Doa dipimpin Ibu Puji Lestari. Harapannya dari awal keberangkatan  sampai selesai kegiatan ziarah dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Pukul 06.00 rombongan yang terdiri daru dua mobil efl, berangkat menuju Gua Maria yang pertama yaitu Gua Maria Rosa Mystica yang terletah di Jelok, Tuntang. Sampai di tempat langsung diadakan doa bersama yang dipimpin oleh Bapak Wahyu Wibowo.Â
Ada ibadat singkat, beliau menyampaikan tujuan dari kegiatan ini sebagai ucapan syukur atas keberlangsungan sekolah tercinta dan mohon berkat untuk proses penerimaan siswa baru supaya bisa lancar dan mendapatkan siswa-siswi sesuai kehendak Tuhan. Selanjutnya foto bersama dan lanjut ke Gua Maria kedua.
Tepat pukul 08.00 rombongan sampai ke Gua Maria Kerep Ambarawa. Suasana sepi nan syahdu untuk berdoa bersama. Dipimpin oleh Ibu Theresia Erma diadakan doa novena 3 Salam Maria. Tak lupa ditutup dengan berfoto bersama dan langsung melanjutkan perjalanan kembali.
Perjalanan dilanjut menuju Gua Maria Gantang yang terletak di Kabupaten Magelang. Cuaca yang bersahabat menemani perjalanan kami. Ya, panas juga terasa di dalam mobil, tetapi kebersamaan mengalahkan situasi yang ada dan tetap membuat kami semangat.Â
Sampai ditujuan kami melaksanakan ritual berdoa yang sama, begitu pula di gua keempat yaitu Gua Maria Tuk ing Katentreman yang terletak di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Lanjut berfoto dan segera bergegas menuju mobil untuk menuju lokasi selanjutnya.
Dari Kabupaten Magelang kami menuju Yogyakarta. Tepatnya ke Gua Maria Sendangsono yang terletak di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo DIY. Gua Maria ini sangat terkenal, sebab konon merupakan Gua Maria tertua di Indonesia. Mengapa disebut sendangsono, menurut informasi yang ada, sebab di tempat itu ada sendang ( mata air) dan ada pohon sono. Maka tepat dinamakan sendangsono. Unik kan?
Gua Maria Watu Blencong yang berada di daerah Boro, sebelah selatan sendangsono. Kira-kira butuh waktu 20 menit menuju tempat ini. Menyusuri jalan  berkelok dan naik sampailah kami ke tempat itu. Ini merupakan Gua Maria keenam yang kami kunjungi. Waktu sudah menunjukkan pukul 16.30 an.
Bergegas kami menuju tempat ziarah ketujuh yaitu Gua Maria Lawangsih, di daerah Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo juga. Lokasi tempat ini membuat dagdigdug, sebab untuk menuju ke lokasi jalanan naik berkelok-kelok dan turunan curam juga.Â
Untungnya driver kami handal sehingga membuat kami sedikit lega dan plong karena akhirnya juga dapat sampai lokasi dengan baik, walau waktu sudah gelap menunjukkan pukul 19.00 an.
Pukul 20.00 kami sudah berada di Gua Maria kedelapan. Iya, Gua Maria Sendang Jatiningsih. Terletak di Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Yogyakarta. Doa dipimpin Ibu Mardiyanti.Â
Dilanjutkan berfoto bersama dan lanjut menuju rumah makan Kopi Ingkar Janji. Untuk melepas capek dengan minum kopi, teh, atau  jeruh hangat. Dan tentu makan guna menyehatkan fisik kami, sebab perjalanan ke Gua Maria terakhir yaitu Gua Maria Pereng yang terletak di Getasan Kabupaten  Semarang cukup jauh juga. Kira- kira satu jam perjalanan dari Kulon Progo.
Tepat pukul 23.45 kami sampai ke Gua Maria Pereng Getasan. Langsung kami berdoa dipimpin Bapak Thomas dengan mendaraskan doa novena. Tak lupa kami berdoa bersyukur  atas penyertaan Tuhan bisa melewati perjalanan dari pukul 06.00 sampai hampir tengah malam dalam keadaan baik dan lancar. Semua berharap segala permohonan dapat diterima Tuhan dan kami mampu menjadi berkat untuk orang lain.
Demikian kisah perjalanan novena sembilan Gua Maria, yang dilakukan warga SMP Stella Matutina. Lebih kurang 19 Â jam terbayar sudah penuh haru dan semakin menatap harapan dengan penuh suka cita dan siap berbagi untuk sesama. Berkah dalem.
Pendidik di SMP Stella Matutina Salatiga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H