Mohon tunggu...
Evaristus Cahya
Evaristus Cahya Mohon Tunggu... Guru - Menulis bagian dari hobiku.

Belajar kapan saja, di tempat manapun juga, dan sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadikan Anak Balita Istimewa

7 April 2022   11:08 Diperbarui: 7 April 2022   11:23 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memiliki buah hati usia balita sungguh menyenangkan. Anak sedang bertumbuh dan berkembang. Eloknya lagi, anak sedang lucu- lucunya dan menarik perhatian orang tua maupun siapa saja yang melihat jadi gemas dengannya. 

Istilah kerennya masa balita masa paling membahagiakan bagi orang tua. Jika pulang kerja konon katanya capek- capek badan langsung hilang setelah berjumpa buah hati.

 Oiya, masa balita juga sering disebut masa golden age.  Artinya  periode di mana otak dan fisik anak sedang mengalami perkembangan yang sangat cepat.

 Masa emas anak terjadi ketika anak berumur 0-5 tahun. Sebagai orang tua tentu  harus tahu bagaimana memanfaatkan momen ini karena pada masa ini anak sedang kritis-kritisnya.

Lalu bagaimana cara mendidik anak balita (khusus 2- 5 tahun) agar sukses di kehidupannya?  Terdapat sejumlah proses belajar tahap utama yang dapat diajarkan oleh orang tua agar anak sukses bertumbuh kembang.

Bermain Sepeda (dokpri)
Bermain Sepeda (dokpri)

Pertama, orang tua menjadi role model. Anak mengawali belajar dari rumah. Rumah merupakan tempat pertama dari diri anak. 

Maka dari itu sebagi orang tua wajib memberikan teladan yang baik dalam bersikap dan berperilaku. Itulah nantinya yang akan ditiru oleh diri anak. Jika orang tua berbuat negatif tentu dengan mudah anak-anak menduplikatnya. Maka orang tua selalu wajib sadar untuk menjadi role model yang baik.

Kedua, kendalikan emosi anak. Balita umumnya memiliki temperamental yang tinggi. Tingkat emosi yang mulai terlihat perlu kita jaga. Masa ini umumnya disebut tantrum, ledakan emosi yang perlu kita arahkan ke hal yang baik. 

Masa ini normal bagi balita, sebab memang masa perkembangan dari diri balita tersebut. Jangan takut, sebagai orang tua yang diperlukan adalah menjaga emosi anak supaya terkontrol dan terwadahi dengan tepat.

Ketiga, ajari diri anak untuk disiplin. Anak mulai aktif dalam beraktivitas. Termasuk di rumah dengan melakukan kegiatan mainan bersama teman, kakak, atau dengan ayah ibu. 

Sebagai orang tua dapat mengajarkan disiplin dengan membereskan mainan di tempatnya, merapikan tempat tidur semampu anak, pagi hari diajak untuk mandi pagi, makan pagi, dan contoh lain sederhana tetapi bermanfaat untuk melatih kedisiplinan balita.

Keempat, belajar berbagi. Tindakan ini sangat sederhana pula. Mengajak anak untuk berbagi makanan yang dimiliki ke temannya. Membuat anak ikhlas berbagi guna memupuk rasa empati dan kesadaran bermurah hati pada rekannya. Sederhana kan, entah berbagi roti, kacang, atau sejenisnya.

Bermain Mobil Balap (dokpri)
Bermain Mobil Balap (dokpri)

Kelima, pujian tanda perhatian. Jika anak berhasil membereskan mainan di tempatnya, makanan habis, bisa memakai kaus atau celana  orang tua tidak ada salahnya untuk memuji. Wah, adik pinter bisa ini bisa itu. Pujian menjadi bermakna sebab anak menjadi bangga dan semakin semangat untuk mengulang tindakan, sebab orang tua memberi apresiasi walau sekadar kata pujian.

Itulah lima hal yang dapat orang tua berikan untuk balita guna mendidik balita di masa perkembangannya. Sekali lagi ingat, rumah merupakan sekolah pertama dan utama bagi balita. Maka berikan contoh yang baik dan perlakuan yang positif untuk anak kita. Niscaya anak akan menjadi anak yang cerdas sosial, murah hati, disiplin, dan istimewa. Selamat mencoba.

Evaristus Cahya Triastarka

Pendidik di SMP Stella Matutina Salatiga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun