Para pendidik di sekolah swasta selalu mengamati dengan teliti potensi peserta didiknya dalam kemampuan mata pelajaran dan keterampilan, sehingga akan menjadi target para pendidik untuk dikembangkan dan diolah sehingga mampu membawa nama baik sekolah dan akhirnya sekolah akan menjadi lebih terkenal dan semakin diminati masyarakat.
Namun kesadaran orang tua juga sangat dibutuhkan bahwa lulusan dari hasil pembelajaran pendidik di sekolah swasta butuh motivasi dari semua pihak, tidak asal menyerahkan anaknya ke sekolah kemudian dibentuk seperti yang mereka harapkan. Sekolah swasta bukan bengkel yang artinya hanya dengan menyerahkan sesuatu agar dibentuk sesuai dengan yang diinginkan dan akan puas jika sesuai tetapi akan mengeluh jika tidak sesuai.
Kadang biaya akan menjadi masalah jika melihat sesuatu yang diserahkan dan hasil akhirnya tidak sesuai. Bengkel menerima benda mati yang akan dibentuk tanpa ada reaksi dari benda tersebut, tetapi sekolah swasta menerima peserta didik berupa benda hidup yang dapat merasakan, berpikir, berpendapat, mempunyai ego, dan harapan sendiri.
Seseorang datang ke bengkel menyerahan sepeda motornya agar diservice menjadi sepeda motor yang lajunya cepat, tidak ada getaran yang mengganggu, dan bersuara halus. Bengkel berusaha menservice sepeda motor tersebut sehingga terbentuk apa yang menjadi keinginan pemiliknya tanpa ada campur tangan pemiliknya. Dengan menyerahkan uang atau ongkos service dan tidak mau tahu, yang penting hasil sesuai dengan harapan pemilik. Jika tidak sesuai dengan harapan pemilik, maka salah satu persoalan adalah mempermasalahkan biaya yang diberikan.
Kesadaraan ini yang perlu dipahami oleh semua orang tua peserta didik, sehingga dalam pengelolaan dalam dunia pendidikan butuh campur tangan orang tua peserta didik yang bertujuan membantu kelancaran untuk menghasilkan lulusan peserta didik yang baik.
Semoga orang tua peserta didik mempunyai cara pandang dan pemahaman tentang sekolah swasta bukan seperti memahami sebuah bengkel. Kita pasti bisa.
Penulis : Widi Nugroho Ary P/ SMP Stella Matutina
Editor  : Evaristus Astarka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H