Pernah kita mendengar bahwa tidak ada anak yang bodoh. Yang ada hanyalah anak yang belum menemukan guru dan metode yang baik. Dengan demikian sebagai orang tua ataupun pendidik tidak perlu bangga jika anaknya pintar dalam ilmu pasti. Ataupun berbangga hati jika anaknya selalu juara menyanyi atau kegiatan berkesenian lainnya. Setiap anak memiliki kecerdasan masing-masing, satu dan lainnya tentu berbeda.
Menurut Horward Gardner seorang pakar psikologi dari Amerika Serikat, ada sembilan kecerdasan yang memungkinkan dimiliki seorang anak. Jika semua terwakili tentu amin, tetapi jika hanya beberapa pun kita perlu bersyukur. Secara umum sembilan kecerdasan itu diberinama multiple intelligences (kecerdasan majemuk). Kesembilan kecerdasan majemuk tersebut adalah kecerdasan bahasa, matematika, visual dan spasial, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalis, dan kecerdasan moral.
Yuk, kita kepoin kesembilan kecerdasan pada anak dan masing-masing cara untuk mengembangkannya:
Kecerdasan bahasa
Meliputi kemampuan mengolah kata, tata bahasa, serta menuangkan informasi dan ide menggunakan tulisan ataupun secara lisan. Cara mengembangkannya adalah dengan bernyanyi, berorasi sesering mungkin dan mengajak anak mengobrol, dan sering bermain kata. Hal ini seperti Soekarno presiden pertama kita ahli dalam berpidato.
Kecerdasan logika matematika
Kecerdasan ini meliputi kemampuan berpikir logis, memahami sebab akibat, suka teka-teki, serta ketertarikan terhadap angka. Cara mengembangkannya dengan mengenalkan konsep angka dan berhitung sedini mungkin, mengajak anak melakukan permainan strategi, serta melakukan percobaan ilmiah sederhana. Kelak seperti B.J Habibi, menjadi salah satu orang cerdas dalam matematika.
Kecerdasan visual dan spasial
Meliputi kemampuan mengenali objek dan bentuk, pola, posisi, mudah membaca peta dan denah, dan mampu berpikir secara kreatif. Cara mengembangkannya dengan mengajak menggambar, membuat karya, membangun dari balok permainan, mengajarkan arah, dan mengajarkan mengenali berbagai bentuk motif. Tokoh yang bisa dikategorikan dalam kecerdasan ini adalah Pablo Picaso.
Kecerdasan kinestetik (gerakan)
Kecerdasan kinestetik meliputi kemampuan koordinasi gerak tubuh yang baik dan sangat menikmati kegiatan fisik. Cara mengembangkannya adalah dengan mengajak anak melakukan berbagai aktivitas fisik seperti berlari, menari, bermain berlatih keseimbangan tubuh, dan menirukan berbagai gerakan tubuh seperti pantomim. Tokoh terkenal Steven Seagal, Bari Prima, Septian Dwi Cahyo adalah contohnya.