Mohon tunggu...
Evaristus Cahya
Evaristus Cahya Mohon Tunggu... Guru - Menulis bagian dari hobiku.

Belajar kapan saja, di tempat manapun juga, dan sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bijak Memilih Tayangan Televisi

12 Oktober 2020   12:44 Diperbarui: 12 Oktober 2020   12:49 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini televisi tetap masih menjadi pilihan utama putra- putri  dalam mengisi waktu selama pandemi. Tentu setelah mereka melakukan kewajiban belajar  jarak jauh di rumah masing- masing. Sangat beragam acara yang disuguhkan berbagai stasiun televisi dari pagi sampai malam hari. 

Sebenarnya menonton televisi sangat bermanfaat jika tontonan yang dilihat mengandung unsur positif. Namun, jika hanya berupa tayangan  yang bersifat hura-hura, penuh impian palsu, dan kurang ada unsur mendidik di sinilah peran orang tua dalam mengarahkan putra- putrinya.

Tidak sepenuhnya salah jika orang tua membiarkan anaknya menonton televisi, dengan alasan yang penting di rumah, yang penting tidak rewel. Tapi perlu hati- hati jika tanpa pendampingan yang maksimal, anak malah mendapatkan efek yang negatif. Lalu apa sih tips yang bijak untuk memilih tayangan televisi yang mendidik untuk buah hati kita.

Tentukan tayangan yang mengandung unsur positif

Tayangan televisi tidak semua mengandung unsur positif. Apalagi tayangan  yang berisi unsur kemarahan tokoh berlebihan, kekerasan fisik dalam cerita, dan lainnya. 

Ini menjadi tiruan bagi anak yang paling cepat, maka arahkan dan jelaskan isi cerita tersebut dengan bahasa yang mudah dipahami anak.  Dengan demikian perkembangan psikologi anak tetap terpantau oleh orang tua.

Pastikan dapat ditonton untuk semua usia

Anak itu peniru ulung. Dengan melihat  mereka bisa mempraktikkan apa yang dilihat. Maka dari itu pastikan tontonan itu cocok untuk anak kita. Lebih baik lagi jika kita mengizinkan putra-putri menonton tayangan yang berisi pengalaman anak atau film anak.

Pahami jam tayang

Usahakan putra-putri menonton televisi bukan pada jam- jam pembelajaran jarak jauh. Sebab jika diperbolehkan menonton televisi pada jam tersebut tentu mereka abai akan makna pembelajaran. Mereka lebih fokus melihat televisi, dan akhirnya tugas utama sekolah bisa terbengkelai.

Beri Batasan waktu dalam menonton televisi

Meskipun banyak tayangan bagus dan anak senang menontonnya, orang tua wajib memberikan batasan waktu maksimal dalam menonton. Banyak penelitian menyampaikan bahwa waktu menonton televisi yang baik untuk balita dalam waktu maksimal 120 menit dalam satu hari.

Dampingi saat menonton televisi

Orang tua sebaiknya menemani anak dalam menonton tayangan televisi. Hal ini membuat orang tua dapat mengamati pola perilaku anak saat menonton televisi, tentu juga bisa mengarahkan atau menjelaskan arti dari tayangan yang ditonton tersebut.

Sebagai orang tua kita tidak boleh antipati dengan televisi. Tetapi dengan adanya tayangan televisi yang membanjiri setiap saat maka perlu tindakan cerdas dan bijak dalam menyikapi keadaan tersebut. Mari kita memilah dan memilih tayangan yang cocok untuk putra-putri kita. Jika bukan kita yang memulai , siapa lagi?

  • E. Cahya Triastarka, S.Pd
  • Pendidik di SMP Stella Matutina/ Penulis buku Pendidikan yang Mendidik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun