Mohon tunggu...
Evaristus Cahya
Evaristus Cahya Mohon Tunggu... Guru - Menulis bagian dari hobiku.

Belajar kapan saja, di tempat manapun juga, dan sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perhatian Orangtua dan Guru Sesuai Porsinya

15 Agustus 2020   08:40 Diperbarui: 15 Agustus 2020   08:40 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pah, tadi aku senang sekali di sekolah. Sebab aku ketemu sama bu guru yang baik sekali. Dia mengajak menyanyi, mewarnai.  Pokoknya seruu deh." Itulah sekelumit cerita Kayla hari ini denganku. 

Kayla sosok cilik yang bersekolah di Marsudirini Salatiga. Dia ceria setiap hari ketika pergi dan pulang sekolah. Bermain, menggambar, menyanyi, berhitung sederhana, itulah kegiatan di sekolahnya. 

Memang masa anak- anak adalah masa bermain sehingga sesuai kurikulum pendidikan bahwa pelajaran di kelas semacam itu sebab prinsipnya mengenalkan model pembelajaran di sekolah dan melatih sosial anak dengan orang lain.

Sebagai orang tua tentu jika mendapati kejadian seperti di atas akan merasa nyaman dan tenang. Namun jika anak merasa malas bersekolah, kurang happy di sekolah, itu hal yang perlu diperhatikan sebagai orang tua. Lalu apa sih cara untuk menjadi orang tua dalam mendidik anak supaya bisa mandiri dan sukses di sekolah?

Menurut Lika Aprilia Samiadi, sebagai orang tua kita dapat melakukan lima langkah berikut:

1. Mengenali Gurunya

Anak dapat berprestasi jika orang tua mengikuti perkembangan anak dalam hal akademiknya. Maka dari itu, jika orang tua mendapatkan undangan untuk hadir di sekolah dalam rangka sosialisasi program, menerima rapot, atau hal sejenisnya hendaknya wajib merelakan waktu dan tenaga untuk hadir. Hal ini berdampak orang tua lebih mengenal guru- guru dari anaknya. Apalagi bisa bertukar pendapat dengan wali kelas siswa, hal ini akan mewujudkan komunikasi yang baik.   

Di banyak sekolah, guru umumnya  hanya akan memanggil orangtua saat ada masalah tingkah laku anak atau jika nilai anjlok, tapi jangan sungkan untuk membuat janji dengan gurunya dan bertemu untuk membahas perkembangan akademis anak kita, sebab itu bagian dalam mengikuti perkembangan anak di sekolah.

2. Mengunjungi Sekolah

Memahami lingkungan sekolah juga perlu bagi orang tua. Di mana kelasnya, kantinnya, kamar kecilnya, ruang laboratorium komputernya, ruang tarinya, dan tempat yang digunakan anak kita. Dengan demikian kita punya pandangan dan wawasan ketika kita bertanya jawab tentang proses pembelajaran anak di sekolah. Kita tidak perlu malu   berada dalam dunia anak kita. Sebab dunia anak ya seperti itu.

Jika perlu mengikuti yang dipunyai sekolahh atau facebook guru-guru anak kita. Yang biasanya mereka juga mengunggah kegiatan di sekolah. Hal ini menambah informasi kita tentang perkembangan anak kita.

3. Ciptakan Tempat Nyaman untuk Belajar 

Jika anak kita memiliki pekerjaan rumah (PR), kita sebagai orang tua wajib menanyakan apakah sudah dikerjakan atau belum. Kita perlu melihat segi positif adanya PR. Bahwa dengan adanya PR akan membuat anak mengingat pelajaran di kelas, melatih kemampuan belajar, dan rasa tanggung jawab akan tugas di luar kelas.

Selain memastikan anak  tahu bahwa PR adalah prioritas, sebagai orang tua juga dapat membantunya dengan membuat lingkungan belajar yang efektif. Sediakan ruang belajar yang rapi, nyaman, tenang, dan lengkap dengan semua hal yang ia butuhkan untuk mengerjakan PR. 

Jika memungkinkan mengajak anak untuk belajar pukul 18.00- 21.00 WIB. Tentu kita menyesuaikan dengan tingkatan kelas anak kita. Jika anak kita masih TK tentu belajar cukup 30 menit, namun jika anak kita SD tentu menambah porsi waktunya.

Saat anak kita mengerjakan PR, kita selalu siap  untuk mengartikan instruksi tugas, menawarkan bimbingan, menjawab pertanyaan, dan mengulas tugasnya yang sudah selesai. Tapi tidak boleh langsung menyediakan jawaban atau mengerjakan PR anak kita. Belajar dari kesalahan adalah bagian dari proses dan orang tua tentu  tidak boleh merebut ini dari anak.

4. Pastikan anak Anda berangkat ke sekolah dalam kondisi siap belajar

Tiap pagi sebelum berangkat sekolah, pastikan anak kita sudah makan pagi. Dengan makan pagi tentu membantu anak dalam konsentrasi belajar. Anak mendapatkan energi untuk beraktivitas dari pagi sampai saatnya pulang sekolah. Tentu jika di sekolah pun orang tua wajib memperhatikan makan dan minum untuk anak. Contohnya menyiapkan bekal makan dan minuman untuk anaknya.

Terkhusus untuk jam istirahat anak pun ( TK)  memerlukan waktu tidur sekitar 8,5 hingga 9,5 jam setiap malamnya sementara pra-remaja (usia 12-14) bahkan rata-rata butuh minimal 10 jam tidur setiap malam agar ia siaga dan siap belajar seharian. 

Namun, jam masuk sekolah yang sangat pagi, ditambah PR, aktivitas ekstra kurikuler, dan nongkrong dengan teman-temannya membuat banyak remaja mengalami masalah kurang tidur. Efeknya, ia akan sulit berkonsentrasi, memori jangka pendeknya menurun, dan responnya lambat.

5. Tanamkan Pentingnya Mengelola Waktu

Anak perlu kita beri penjelasan tentang proses memanfaatkan waktu sejak dini. Hal ini membuat anak semakin menghargai waktu. Jika anak telah memahami hal ini, maka ia akan mampu untuk fokus pada pelajaran dibandingkan menghabiskan waktunya pada hal-hal lain yang kurang penting.

Kita pun bisa saja mengajari juga anak  untuk selalu membuat to-do list alias daftar hal yang harus dikerjakan, sesuai dengan prioritasnya. Tidak ada orang yang terlahir dengan kemampuan manajemen waktu. Ini adalah skill yang harus dipelajari dan dipraktikkan, dan anak akan meniru hal ini dari kita sebagai teladan bagi mereka.

Marilah kita lebih memperhatikan anak kita dalam proses perkembangan dan sosial anak di sekolah. Bagaimanapun juga sebagai orang tua tetap memiliki peran yang dominan dalam perkembangan anak selain dari guru di sekolah. 

Sebab anak yang berhasil adalah anak yang mendapat perhatian dari orang tua dan guru di sekolah sesuai porsinya. Keduanya harus bersinergi demi keberhasilan anak dalam hidup mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun