3. Ciptakan Tempat Nyaman untuk BelajarÂ
Jika anak kita memiliki pekerjaan rumah (PR), kita sebagai orang tua wajib menanyakan apakah sudah dikerjakan atau belum. Kita perlu melihat segi positif adanya PR. Bahwa dengan adanya PR akan membuat anak mengingat pelajaran di kelas, melatih kemampuan belajar, dan rasa tanggung jawab akan tugas di luar kelas.

Jika memungkinkan mengajak anak untuk belajar pukul 18.00- 21.00 WIB. Tentu kita menyesuaikan dengan tingkatan kelas anak kita. Jika anak kita masih TK tentu belajar cukup 30 menit, namun jika anak kita SD tentu menambah porsi waktunya.
Saat anak kita mengerjakan PR, kita selalu siap  untuk mengartikan instruksi tugas, menawarkan bimbingan, menjawab pertanyaan, dan mengulas tugasnya yang sudah selesai. Tapi tidak boleh langsung menyediakan jawaban atau mengerjakan PR anak kita. Belajar dari kesalahan adalah bagian dari proses dan orang tua tentu  tidak boleh merebut ini dari anak.
4. Pastikan anak Anda berangkat ke sekolah dalam kondisi siap belajar
Tiap pagi sebelum berangkat sekolah, pastikan anak kita sudah makan pagi. Dengan makan pagi tentu membantu anak dalam konsentrasi belajar. Anak mendapatkan energi untuk beraktivitas dari pagi sampai saatnya pulang sekolah. Tentu jika di sekolah pun orang tua wajib memperhatikan makan dan minum untuk anak. Contohnya menyiapkan bekal makan dan minuman untuk anaknya.
Terkhusus untuk jam istirahat anak pun ( TK) Â memerlukan waktu tidur sekitar 8,5 hingga 9,5 jam setiap malamnya sementara pra-remaja (usia 12-14) bahkan rata-rata butuh minimal 10 jam tidur setiap malam agar ia siaga dan siap belajar seharian.Â
Namun, jam masuk sekolah yang sangat pagi, ditambah PR, aktivitas ekstra kurikuler, dan nongkrong dengan teman-temannya membuat banyak remaja mengalami masalah kurang tidur. Efeknya, ia akan sulit berkonsentrasi, memori jangka pendeknya menurun, dan responnya lambat.
5. Tanamkan Pentingnya Mengelola Waktu
Anak perlu kita beri penjelasan tentang proses memanfaatkan waktu sejak dini. Hal ini membuat anak semakin menghargai waktu. Jika anak telah memahami hal ini, maka ia akan mampu untuk fokus pada pelajaran dibandingkan menghabiskan waktunya pada hal-hal lain yang kurang penting.