Keempat, menunjukkan perilaku demokratis pada anak.
Guru seharusnya memiliki sifat demokratis dalam berkomunikasi dengan anak didik. Jika anak didik bertanya, kita wajib menjawab sesuai dengan kebutuhannya. Jangan sampai ketika anak didik bertanya malah kita merasa tidak nyaman dan menganggap bahwa kita satu- satunya sumber belajar yang paling benar. Dengan anak didik bertanya membangun dan menciptakan kreativitas anak dan keberanian anak dalam kemampuan berbicara di depan umum.Â
Kelima, menggunakan humor secara proposional dalam menciptakan situasi KBM yang menarik.
Jangan pernah menciptakan suasana tegang di dalam kelas. Anak memiliki tingkat kebosanan tinggi jika guru mengajar secara monoton dan biasa saja. Ciptakan humor sebagai selingan dalam belajar anak. Hal ini akan membuat anak didik menjadi senang dan bisa lebih nyaman. Tentu dengan humor sesuai tingkat usia anak didik dan harus humor yang cerdas. Anak didik adalah partner guru sehingga guru pun harus menciptakan suasana menyenangkan bagi mereka dalam suasana apapun.
Mari, inspirasi kita mulai dari diri kita. Dengan  hal yang sederhana namun mengena dalam benak anak didik kita. Guru adalah sumber inspirasi. Guru hebat negara kuat.
Evaristus Cahya Triastarka, S.Pd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H