Mohon tunggu...
Eva Resti
Eva Resti Mohon Tunggu... Penulis - _

Aku adalah puisi paling sunyi yang kadang menjadi puisi paling berisik. Aku ingin mengabadikan setiap moment dalam hidup menjadi puisi. Agar jika suatu saat aku tiada, aku masih tetap ada.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kamu yang Tak Terlupakan

22 Januari 2025   13:22 Diperbarui: 22 Januari 2025   21:00 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karya: Evaresti ✍️

Di matamu aku ingin berteduh 

Ada rimbunan cinta dan ada seribu kisah yang tertera

Di telingamu aku ingin berbisik bahwa aku menemukan kedamaian

Dan di hatimu yang lapang aku ingin bersandar 

Sebab aku menemukan kehangatan yang paling hangat

Jemarimu gemar menciptakan nada melalu petikan gitar

Setiap lantunan melodi memberi isyarat tentang arti kehidupan 

Di pikiranmu banyak hal yang masuk akal 

Aku terikat dengan segala hal yang indah padamu 

Aku tak mau mengatakan ini hanya sekedar 

Semua tentangmu akan tetap awet dalam ingatanku 

Senyum manismu membuatku candu 

Dan tawamu membuatku tak pernah ragu

Andai aku bisa bersamamu hingga tutup usia 

Aku Amini semua semoga tentangmu 

Tentang jalan yang ingin aku telusuri hanya bersamamu

Tentang tangis dan bahagia yang ingin aku lalui hanya bersamamu 

Aku ingin bersamamu dalam segala hal

Membangun bahtera cinta yang berisi kehidupan dua sejoli 

Semua keinginan sekaligus harapanku 

Membuat kamu selalu menari dalam ingatanku 

Aku mengharapkan agar kamu yang selalu menjadi tokoh

Dalam setiap bait puisi dan paragraf cerita agar abadi bersamaku 

Kamu takkan terlupakan

Hingga Tuhan merestui segala hal yang menjadi harap

—Rabu, 22 Januari 2023 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun