Kejahatan seksual di dalam angkutan umum Jakarta terus berulang. Pemerkosaan di dalam angkutan D-02 jurusan lebak bulus-pondok labu. Aksi itu di lakukan oleh para Sopir Tembak tersangka mengaku aksi itu di lakukan secara sadar, tersangka mengaku menyasar wanita mana saja, Siapa Saja Penumpang Wanita Yang Ada Di Dalam Angkutan Kami Jadikan Sasaran.
Tersangka dan seorang temannya duduk di bangku depan, sementara 2 teman lainnya di bangku penumpang belakang. Baru berjalan beberapa saat, para pelaku yang ada di belakang langsung menutup pintu belakang angkot. Satunya memegani korban yang sudah mulai curiga. Musik di dalam angkot di setel kencang agar teriakn korban tidak terdengar dari luar, salah seorang pelaku menyuruh korban membuka baju. Penolakan dan perlawanan si korban sia-sia saja, dia tak berkutik di telingkup 2 laki-laki yang jauh lebih kuat darinya.
Dan akhirnya si korban di perkosa dengan kawn si supir angkot sambil di bawa keliling. Penderitaan si korban belum berakhir si tersangka yang mengendarai angkot berpindah posisi, giliran dia memperkosa si korban. Si korban juga di rampok, mereka merampok BlackBerry Gemini dan Ponsel Esia, dan uang tunai 700rb.
Melihat ankutan umum di Jakarta saat ini memang sangat tidak bersahabat bagi wanita. Penambahan jam oprasi Bus Transjakarta dari semula hanya sampai Pukul : 22.00 WIB, di nilai belum cukup untuk mengimbangi aktivitas kota Jakarta yang tidak pernah berhenti. Angkutan Jakarta Memang Tidak Bersahabat Bagi Wanita, Apalagi Buat Mereka Yang Bekerja Malam Hari, Mereka Sangat Dekat Dengan Kejahatan.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jendral Untung.S Rajab meminta semua pemilik angkot tidak menyerahkan penoprasian armadanya kepada Sopir Tembak untung mengancam akan member sanksi kepada pemilik angkot yang membandel, perilaku sopir di angkutan memang di luar tanggung jawab pemilik angkot. Tapi, kalau dia menyerahkannya kepada yang tidak berhak, kemudian sampai tabrakan, bahkan korban meninggal dunia, pemilik angkot bisa di hukumkarena tidak sah menyerahkan kepada orang lain.
Pemilik angkot juga di larang memasang kaca film dengan kegelapan 60% pemasangan kaca gelap seperti itu, merupakan pelanggaran. Polisi akan menerbitkan secara persuasi. Kapolda Untung Rajab juga menyatakan setuju dengan gagasan perlunya memberikan seragam dan kartu identitas yang jelas kepada para sopir angkot. Tujuannya agar sopir mudah di kenali dengan keberadaan Sopir Tembak bias di minimalisir. Para supir angkot pun mendukung ide ini Para Supir Agkot Senang Denagan Adanya Wacana Mau Di Seragamkan,penumpang jadi tidak takut dan ragu naik angkot.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI