Mohon tunggu...
Eva Rahayu
Eva Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - WIZ.AI

I'm a results driven individual who finds creative and efficient ways to achieve marketing objectives & sales target by deep diving into data. I've a penchant for technology and customer lifecycle, crafting a compelling narrative and amplifying value propositions in the products that I market.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Growth Hacking: Perpaduan Semangat Juang dan Strategi "Murah"

1 Desember 2021   17:25 Diperbarui: 4 Desember 2021   07:54 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Growth hacking telah menjadi aspek fundamental di kultur startup, dimana gabungan dari kemauan yang kuat, passion terhadap produk, dan strategi-strategi dengan biaya rendah telah membawa startup di berbagai belahan dunia mendapatkan status unicorn. 

Terminologi Growth Hacking sendiri digagaskan oleh Sean Ellis pada tahun 2010, yang mengacu pada berbagai strategi yang digunakan oleh startup-startup di tahap awal untuk mendapatkan pertumbuhan yang masif dalam waktu singkat, dan dengan budget yang minim. 

Strategi Growth Hacking bisa bermacam-macam, tapi semuanya melibatkan peningkatan traffic di landing page, dan mendapatkan banyak pengunjung, kemudian mengubah pengunjung menjadi pengguna, dan mengubah pengguna menjadi pelanggan yang puas, yang nantinya akan menjadi evangelis produk anda. 

Kebanyakan strategi Growth Hacking sendiri biasanya masuk dalam 3 kategori utama, yaitu: Content Marketing, Product Marketing, dan Advertising. Ketiga strategi ini telah digunakan oleh berbagai startup dan sudah terbukti bekerja dengan baik.

Content Marketing

Jika anda bertanya kepada seseorang diluar industry startup, dia mungkin tidak dapat membedakan apa itu Content Marketing dan Marketing Content. Lalu apa itu Content Marketing? Content marketing bukanlah content atau isi dari marketing campaign anda. 

Singkatnya, Content Marketing menjual produk atau brand anda melalui konten-konten yang bernilai, relevan dan konsisten yang dibuat khusus untuk audiens yang spesifik. 

Content Marketing bisa berbentuk apa saja, mulai dari tulisan blog yang simple, artikel SEO, hingga Webinar yang dipersiapkan dengan baik. 

Poin utamanya adalah untuk secara konsisten membuat konten yang relatable, kemudian disebarkan dengan audiens yang secara spesifik ditargetkan, agar audiens dapat memberikan respons secara langsung. 

Jika dikombinasikan dengan kemampuan untuk menganalisa tren dan kemampuan untuk memahami pasar, Content Marketing dapat menjadi strategi growth hacking yang paling murah, paling mudah, dan paling cepat untuk dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan. 

Product Marketing

Salah satu hal yang mampu mempengaruhi kita sebagai makhluk sosial adalah ketakutan jika kita melewatkan sesuatu, atau yang dikenal dengan istilah Fear of Missing Out (FOMO). Terkadang ketinggalan tren dapat menjadi hal yang berat bagi sebagian orang. Karena itu hal ini dapat menjadi alat yang ampuh untuk memasarkan produk anda. 

Contohnya saja aplikasi Clubhouse. Aplikasi ini tidak jauh berbeda dengan media sosial lainnya. Tapi, karena anda harus diundang member untuk bergabung ke Clubhouse, aplikasi ini menjadi sangat eksklusif. Eksklusifitas tersebut merupakan faktor yang digunakan clubhouse untuk mengeksplorasi perasaan takut ketinggalan para pengguna media sosial, yang akhirnya juga meningkatkan ketenaran Clubhouse. 

Dari contoh Clubhouse, dapat disimpulkan bahwa Product Marketing menggunakan kualitas menarik dari produk sebagai konten dan faktor pendorong bagi pengguna untuk menggunakan produk tersebut. 

Kualitas produk bisa datang dalam berbagai bentuk seperti fitur-fitur yang keren, bonus referral, eksklusivitas, atau bahkan hanya karena ketenaran produk tersebut. Dengan memberikan nilai tambahan bagi produk, pengguna dapat memiliki keterikatan yang lebih mendalam dengan produk atau brand. 

Hal ini tidak hanya membuat mereka menjadi pengguna yang bahagia, tapi juga membuat pengguna merasa menjadi bagian dari komunitas sebuah komunitas yang akan menyebarkan core message dari brand anda dan mempromosikan produk anda ke lingkaran sosial mereka secara gratis. 

Advertising

Kategori terakhir dari strategi growth hacking adalah Advertising, atau Iklan. Mungkin banyak menganggap advertising tidak cocok dengan kodrat dasar Growth Hacking. Tapi, bukan berarti advertising dapat dilakukan dengan biaya rendah, atau menargetkan audiens yang spesifik. 

Dalam growth hacking penggunaan iklan ppc di internet dan iklan di sosial media merupakan hal yang lumrah dilakukan untuk mendorong pertumbuhan. 

Tapi perlu diingat, advertising tidak dapat menjadi strategi utama growth hacking. Advertising sifatnya lebih seperti suplemen untuk strategi growth hacking yang lain untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan memberikan dorongan ekstra bagi pertumbuhan perusahaan. 

Growth hacking tidak hanya terbatas pada ketiga kategori yang telah disebutkan. Sejalan dengan kemajuan teknologi, akan lebih banyak strategi growth hacking yang bisa diaplikasikan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan. 

Beberapa perusahaan bahkan telah menggunakan Talkbot berbasis Artificial Intelligence untuk meningkatkan interaksi dan pelayanan pelanggan melalui call center otomatis, yang juga secara signifikan mengurangi biaya operasional dibanding menggunakan call center dengan staff manusia. 

Berbagai strategi dapat dilakukan untuk membantu pertumbuhan perusahaan. Kuncinya adalah dengan menemukan solusi yang paling cepat, murah, dan paling efektif yang juga merupakan esensi utama dari growth hacking. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun