Penggunaan kecerdasan buatan atau AI dan machine learning telah secara fundamental mengubah manajemen supply chain dan menghadirkan optimasi yang berkaitan dengan manajemen yang akurat, produktivitas tinggi, biaya operasional yang rendah, dan pengiriman cepat. Sebagai contoh, dengan kemampuan untuk mengolah big data, teknologi AI dapat digunakan untuk otomasi alur kerja manajemen stok. Barang dapat dibungkus dan disortir dengan rapi dalam jumlah banyak, yang dapat secara signifikan mengurangi waktu pemrosesan dan meminimalisasi kesalahan manusia atau human error.
Selain itu, Sistem AI juga dapat memperkirakan permintaan pasar berdasarkan sejarah pasar dan pembelian, yang informasinya dapat digunakan untuk memprediksi penjualan di masa mendatang, dan dapat membantu alokasi sumber daya. Hebatnya lagi, algoritma AI sekarang juga digunakan untuk mengoptimasi rute pengiriman barang, dimana beberapa sistem yang paling terdepan bahkan mampu memperhitungkan kondisi lampu lalu-lintas di rute yang akan dilewati.Â
Secara keseluruhan, di era informasi dan data ini, potensi penggunaan AI dalam bisnis menjadi salah satu hal yang sangat penting. Otomasi aspek bisnis dapat mengurangi beban produktivitas dan ketergantungan pada tenaga manusia. Di saat bersamaan otomasi sistem bisnis juga mampu meningkatkan efisiensi biaya operasional. Adanya teknologi Machine Learning juga memperbolehkan perusahaan untuk mulai menggunakan pendekatan yang lebih cerdas dan secara berkelanjutan membawa perubahan bagi aktivitas bisnis. Bisnis harus mempersiapkan diri menghadapi gelombang revolusi AI, sehingga mereka dapat mencapai aktivitas operasional bisnis yang optimum.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H