Setiap bisnis memiliki cita-cita untuk menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya. Masing-masing bisnis pun menggunakan strategi dan tools berbeda untuk mendapatkan pelanggan. Tapi, hampir semua strategi bisnis yang ada melibatkan pemantauan pasar dan mengumpulkan daftar calon pelanggan (lead generation) sebelum dihubungi oleh sales yang akhirnya melakukan aktivitas penjualan.Â
Pada proses ini, calon pelanggan juga dikenal dengan istilah leads. Untuk mengumpulkan leads tersebut, perusahaan biasanya melakukan suatu proses yang dikenal dengan lead generation. Ada beberapa cara yang  digunakan oleh perusahaan untuk melakukan lead generation. Salah satu cara yang paling sering digunakan adalah melalui telepon dengan strategi yang disebut dengan cold calling. Sebuah survei dari Deloitte mengklaim bahwa pelanggan masih memilih komunikasi suara dibanding dengan metode komunikasi lainnya, terutama jika melibatkan hal-hal yang agak rumit. cold calling juga memberikan kemampuan bagi perusahaan untuk menjangkau calon pelanggan dengan cepat, yang nantinya memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mendapatkan respon dari calon pelanggan secara langsung dan lebih cepat.Â
Sayangnya, walaupun cold calling terbilang efektif, strategi ini juga memiliki banyak kelebihan seperti kebutuhan resource perusahaan yang  besar, atau return of investment yang sulit diukur. Belum lagi, ketika telepon tidak dijawab oleh calon pelanggan. Jika hal ini, terjadi lead tersebut bisa dianggap hilang. Selain itu, mengingat potensi faktor kesalahan manusia atau human error, cold calling agak sulit untuk diandalkan. Bahkan agen call center terbaik pun memiliki waktu-waktu dimana mereka tidak mampu memberikan yang terbaik dalam melakukan pekerjaan, dan bisa saja saat itu adalah waktu yang baik untuk mengumpulkan leads. Jadi dapat disimpulkan, menggunakan cold calling untuk lead generation seringkali efektif. Tapi, kadang sulit diandalkan dan tidak efisien, terlebih lagi ketika kesalahan manusia atau human error menjadi faktor utama.Â
Dengan kemajuan teknologi, berbagai solusi untuk aktivitas lead generation mulai bermunculan. Chatbot misalnya. Dengan adanya teknologi kecerdasan buatan, dibantu dengan teknologi-teknologi penunjang lainnya, pengembang sekarang mampu membuat alat futuristik yang dapat dengan mudah menjangkau pelanggan dengan otomatis. Selain itu, dengan sistem dan mesin yang presisi faktor kesalahan manusia dapat diminimalisasi, yang artinya efisiensi dan reliabilitas proses lead generation dapat dipastikan.Â
Namun, sehebat-hebatnya teknologi chatbot, masih banyak kekurangan yang dimiliki chatbot. Salah satu contoh, chatbot merupakan alat komunikasi berbasis text, jadi sangat mungkin pesan yang dikirimkan chatbot diabaikan oleh pelanggan. Selain itu, chatbot juga tidak memiliki kemampuan untuk mengklasifikasi leads untuk memilih leads mana yang memiliki nilai dan kualitas baik, atau sebaliknya. Chatbot juga dapat terlihat kaku saat berinteraksi dengan calon pelanggan. Chatbot memang dapat mengotomasi beberapa tugas yang mudah. Tapi, hasil yang diberikan masih jauh dari memuaskan. Lalu apakah ada teknologi yang menggabungkan efektifitas cold calling dengan efisiensi yang dimiliki chatbot?
Lead Generation yang efektif dan efisien
Untuk menjawab masalah ini, beberapa perusahan pengembangan teknologi kepintaran buatan seperti WIZ.AI menghadirkan teknologi Talkbot, yaitu teknologi kecerdasan buatan untuk percakapan suara atau conversational voice AI. Talkbot merupakan conversational voice AI assistant yang dapat mengotomasi pekerjaan-pekerjaan kompleks yang dilakukan lewat percakapan telepon, termasuk lead generation. Sistem AI talkbot dibangun secara komprehensif dengan kemampuan untuk menghubungi beberapa calon pelanggan sekaligus. Dibuat dengan teknologi mutakhir seperti Natural Language Processing, Text to Speech, Speech to Text, dan teknologi-teknologi lainnya, talkbot dapat berinteraksi dengan calon pelanggan secara natural layaknya manusia. Hal ini juga membantu talkbot mengidentifikasi leads dengan kualitas tinggi. Artinya, dengan talkbot WIZ.AI, perusahaan dapat memastikan proses lead generation yang lebih baik, yang nantinya akan menghasilkan leads yang lebih baik dari segi kualitas dan kuantitas leads yang didapatkan.Â
Talkbot juga mengurangi kebutuhan perusahaan dalam menggunakan stafnya untuk pekerjaan yang bersifat repetitif. Staf-staf tersebut akan lebih berguna pada pekerjaan-pekerjaan yang lebih penting seperti melakukan penjualan, atau membantu pelanggan yang membutuhkan bantuan langsung terkait kendala yang mereka alami. Saat pekerjaan-pekerjaan kecil yang repetitif dapat di handle oleh talkbot, proses lead generation akan menjadi lebih efisien. Talkbot juga mampu mengkonsolidasi seluruh best practice yang dibutuhkan dalam proses lead generation, sehingga tidak ada tenaga, waktu, dan kesempatan yang terbuang percuma saat melakukan lead generation.Â
Lebih hebatnya lagi, seluruh pencapaian dapat dilakukan secara konsisten karena A.I. tidak merasakan stress ketika harus melakukan suatu pekerjaan berkali kali. Ini berarti talkbot dapat secara konsisten menghasilkan leads dengan kualitas tinggi. Selain itu, Talkbots juga merekam seluruh percakapan dengan calon pelanggan. Setiap informasi dari panggilan yang berhasil akan digunakan untuk mengembangkan talkbot lebih baik lagi, sehingga hasil pekerjaan dari talkbot akan menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.Â
Talkbot bukan hanya teknologi masa depan yang keren dan berguna untuk dimiliki, tapi juga merupakan masa depan lead generation yang dapat membantu perusahaan untuk melakukan lead generation secara efektif, efisien, dan secara konsisten menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.Â