Mohon tunggu...
Eva Rahayu
Eva Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - WIZ.AI

I'm a results driven individual who finds creative and efficient ways to achieve marketing objectives & sales target by deep diving into data. I've a penchant for technology and customer lifecycle, crafting a compelling narrative and amplifying value propositions in the products that I market.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Revolusi Industri 4.0: Otomasi Bisnis Lewat Kecerdasan Buatan

20 Agustus 2021   10:22 Diperbarui: 20 Agustus 2021   11:09 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cold calling terkadang bisa menjadi suatu aktivitas memuakan yang memakan banyak waktu jika dilakukan secara manual. Karena itu, perlu dilakukan segmentasi pelanggan untuk memastikan setiap panggilan secara ditargetkan pada pelanggan yang tepat untuk memaksimalkan tingkat konversi. Untuk melakukan hal ini, pencatatan atau transkripsi panggilan merupakan hal yang perlu dilakukan, walaupun sangat sulit. Dengan Talkbot percakapan, dan teknologi speech-to-text, pencatatan dan transkripsi panggilan dapat dilakukan secara otomatis, sehingga dapat dengan mudah dianalisis. Hal ini bukan hanya menghasilkan pengetahuan pasar yang berharga, tetapi juga dapat digunakan untuk memperbaiki skrip panggilan telepon. Lebih dari itu, karena Talkbot adalah mesin komputer, proses pembelajaran bukan lagi menjadi masalah. Setiap update atau perubahan dapat dilakukan secara instan, dan tidak ada waktu yang terbuang saat menutup penjualan. Talkbot dapat melakukan panggilan pada waktu yang tepat dan memanfaatkan kesempatan dengan baik.  Itulah cara paling ideal untuk menarik hati pelanggan. 

3. Panggilan Telepon yang Membutuhkan Usaha Emotional Labor yang Besar

Sumber: Pixbay.com
Sumber: Pixbay.com

Pernah dengar istilah Emotional Labor? Emotional Labor adalah proses mengelola emosi anda dalam melakukan suatu pekerjaan. Contohnya saja ketika anda harus menyemangati diri anda untuk mengangkat telepon dari pelanggan, walaupun anda sudah menjawab telepon selama  3 jam, atau baru saja berbincang dengan pelanggan yang tidak menyenangkan. Hal seperti ini memberikan beban emosional yang berat kepada agen, yang nantinya akan mempengaruhi performa agen tersebut dalam jangka panjang. Perlu diingat bahwa pegawai adalah aspek penting perusahaan terutama dalam berkomunikasi dengan pelanggan. Untuk itu, menjaga kesehatan emosional pegawai adalah salah satu perhatian utama perusahaan. 

Dengan menggunakan Talkbot untuk menangani panggilan telepon yang sulit, memberikan kesempatan untuk agen memonitor panggilan, dan mengintervensi ketika dibutuhkan. Selain itu, karena Talkbot dapat menjaga intonasi secara konsisten, pelanggan juga akan merasa lebih puas karena mereka tidak berbicara dengan agen call center yang sedang lelah, yang mungkin terdengar kasar atau tidak sopan. Terlebih lagi jika pelanggan sedang merasa frustrasi.

Jika dilihat, otomasi berbasis AI merupakan pilihan terbaik dalam meningkatkan efisiensi biaya dan optimasi pekerjaan. Jadi, mulailah berinvestasi pada solusi berbasis teknologi AI untuk meningkatkan kesuksesan bisnis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun