Mohon tunggu...
Eva Naomi Oretla
Eva Naomi Oretla Mohon Tunggu... Dokter - Progress not perfection.

Dokter Umum. Memberikan edukasi melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dunia Dewasa Muda

25 September 2015   00:16 Diperbarui: 25 September 2015   00:29 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dahulu sewaktu masih kecil ingin secepat mungkin menjadi dewasa 

Sekarang setelah beranjak dewasa ingin kembali ke masa kecil 

Karena ternyata menjadi orang dewasa itu tidaklah mudah 

Tanggung jawab yang semakin besar dan dunia seakan-akan semakin luas 

Namun menjadi dewasa tidak bisa ditunda 

Sementara untuk menjadi kecil lagi tidaklah mungkin 

Jadi harus bagaimana menghadapi kehidupan dewasa ini ? 

1. Tidak ada kata lain selain "Siapkan diri"

Jika sewaktu kecil, segala hal dipermudah karena ada orang tua yang memudahkan, sekarang tidaklah lagi seperti itu. Setelah menjadi dewasa segala kesulitan dan tantangan harus bisa dihadapi dan diselesaikan sendiri. Menyiapkan diri untuk menghadapi hari esok yang penuh harapan walau pasti akan ada kesulitan. Yakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja jika mau berusaha melakukan yang terbaik walaupun harus siap dengan kegagalan yang merupakan kesuksesan yang tertunda.

2. Pasang Perhitungan, strategi, dan aksi 

Ada film yang mengatakan bahwa hidup merupakan perhitungan. Saya rasa ada benarnya, karena dalam hidup ini semua insan harus memperhitungkan apa yang sudah, sedang, dan akan dilakukannya. Sehingga dapat menganalisa dan menerima konsekuensi dari semua pilihannya. Tentukanlah tujuan hidup anda. Kemudian setelah menetapkan tujuan dan melakukan perhitungan, pasang strategi yang tepat. Strategi yang menghasilkan kerugian yang lebih sedikit dibandingkan keuntungan. Jika perhitungan dan strategi sudah tepat saatnya melakukan aksi. Ingatlah bahwa action untuk menggapai tujuan harus dilakukan dengan tekun. Jatuh-bangun bagi dunia orang dewasa adalah biasa, yang tidak biasa adalah jatuh terus menerus. Perlu diperhatikan juga bahwa tidak ada orang yang terus menerus bangun tanpa pernah merasakan jatuh. Dunia orang dewasa memang akan menawarkan kita akan banyak hal, tetapi pilihlah yang positif dan terbaik sesuai perhitungan dan strategi yang sudah dibuat.

3. Rencanakan finansial dan investasi anda

Belajar dari dini untuk mengelola finansial anda. Jujur saja, tidak mudah memang mengatur perencanaan finansial. Tetapi ketika anda memasuki dunia orang dewasa, yang perlu anda lakukan adalah "mengencangkan ikat pinggang sekuat-kuat mungkin." Jika tidak perlu membeli sesuatu, jangan dibeli. Lebih baik mulailah merencanakan investasi, menabung di bank, mulai mempelajari dunia saham, membuka usaha, bekerja (part time atau freelance) sambil meneruskan pendidikan. Ingatlah bahwa pendidikan adalah investasi terbaik anda, jadi selesaikanlah pendidikan anda, suka atau tidak suka, jika anda sudah start anda harus sampai finish.

Mengapa perlu merencanakan finansial dari muda ? Karena esensi perekonomian abad ke-21 adalah pergejolakkan, ketidakpastian, dan membuat manusia menghadapi ambiguitas. Dalam kondisi seperti itulah manusia harus berpikir untuk merencanakan finansialnya, karena finansial adalah motor kehidupan anda. Tetap ingat, uang bukan segalanya, tetapi hidup tetap membutuhkan uang. 

4. Hargai mereka yang memberikan dukungan 

Dalam menghadapi masa transisi dari masa anak- masa remaja - masa dewasa muda adalah fase kehidupan yang cukup berat. Dalam fase-fase berat tersebut, pasti terdapat dukungan baik dari orang tua, saudara, sahabat, teman sehati, dan teman seperjuangan. Hargai mereka yang telah mendukung anda. Berikan waktu, kebersamaan, dan dukungan kembali untuk mereka. Sebab tanpa mereka mungkin anda tidak memiliki kekuatan untuk sampai di fase mana anda berpijak sekarang. 

5. Lepaskan masa lalu dan sambutlah masa depan 

Semua manusia pasti memiliki masa lalu, tetapi jadikanlah itu sebuah pelajaran. Jika masa lalu anda menyenangkan, kenanglah dan jadikan itu sebagai penyemangat anda untuk memiliki masa depan yang lebih baik dan lebih menyenangkan dibandingkan masa lalu. Jika masa lalu cukup menyakitkan buang saja dan kubur dalam-dalam. Karena tidak pantas membawa sampah lama ke dalam rumah yang baru. Ingatlah bahwa masa lalu telah berlalu, sesungguhnya yang baru telah datang yaitu masa depan anda yang akan penuh dengan harapan jika perhitungan, strategi, dan aksi anda tepat, maka tujuan anda pasti tercapai sesuai dengan waktu-Nya. 

6. Takutlah akan Tuhan 

Takutlah akan Tuhan, karena itu adalah nafas kehidupan sesungguhnya. Undang Tuhan ke dalam perencanaanmu dalam menggapai tujuan, sehingga Tuhan memberikan kekuatan yang ekstra untuk anda dalam menggapai tujuan. Sadarilah bahwa di dalam Tuhan selalu ada harapan hidup yang sesungguhnya. Berdoa dan tekun menjalani segala perintahNya, maka masa muda dan masa tuamu akan selalu diperliharaNya, dan ketika dirimu terjatuh, anda tidak akan jatuh sampai tergeletak, sebab tanganNya yang kuat akan menopang anda. 

7. Nikmati hidup dan jaga kesehatan 

Kerja cermat dan kerja keras menjadi makanan harian kehidupan orang dewasa, tetapi jangan pernah lupa bahwa hidup adalah anugerah Tuhan yang harus dinikmati dengan ucapan syukur. Ambil waktu berlibur, bersantai (tapi tidak boleh terlalu lama, tetap ingat bahwa jam kerja > jam libur), jaga kesehatan dengan berolahraga, miliki pikiran yang positif, konsumsi makanan yang sehat. Ketika anda sehat secara jasmani dan rohani, anda akan siap menghadapi kehidupan dewasa yang menantang dan penuh tanda tanya yang harus anda cari jawabannya sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun