Mohon tunggu...
Eva Naomi Oretla
Eva Naomi Oretla Mohon Tunggu... Dokter - Progress not perfection.

Dokter Umum. Memberikan edukasi melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bersembunyi dengan Diri

26 Agustus 2013   18:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:47 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari ini terlihat seperti biasa, tak ada yang berbeda dari hari kemarin. Semua tetap terlihat menjemukan. Hidup terlihat seperti sekam saja dengan daya guna yang sedikit. Susah untuk dipahami, dan memahami. Itulah hidup.

Kalau dipikir-pikir hidup membosankan itu terasa memberikan sebuah tanda tanya yang besar. Terkesan aneh ? jelas terkesan aneh tapi bukan lelucon. Merasa hidup yang dijalani membosankan, padahal diri sendiri yang menjadi tokoh sekaligus sutradara dalam alur kehidupan. Tapi kenapa hidup yang merupakan analog sebuah cerita itu membosankan ? Plotnya kurang menarik ? atau sebenarnya bukan plotnya, tapi tokoh yang menjalankan kisahnya yang terlihat membosankan ?

Terkadang terlintas dipikiran saya, kenapa terkadang ada rasa jemu dengan hidup. Seperti ada kehampaan. Hampa di dalam, bukan di luar. Jelas saja bukan di luar, karna semua yang ada di luar sana terlihat ramai, bahkan penuh dengan bising. Tapi hampa di dalam ini sepertinya lebih menyiksa dibandingkan bising di luar sana.

Hampa di dalam ini diikuti dengan geliat pertanyaan diri. Pertanyaan muncul karna ada yang mencari jawaban bukan ? Tentu saja. Siapa yang sedang mencari jawaban ? "ya aku sendiri."

Kenapa diri mesti bertanya dengan diri sendiri ? yaa karna ada yang dia ingin ketahui.

Inilah yang terasa  ketika dirimu sendiri menyembunyikan sesuatu darimu. Gerah. Membingungkan.

Mungkin banyak orang yang bertanya, ah apa iya diri bisa saling menyembunyikan ?

Ini nyata. Aku merasakannya. Bahwa, tidak menyenangkannya jika dirimu menyembunyikan  sesuatu darimu. Itulah namanya kebohongan diri, Dimana dirimu sendiri membohongi dirimu.

Ketika sesuatu hal yang buruk terjadi padamu, tetapi dirimu sendiri membohongimu dan menyatakan bahwa hal itu tidak buruk, atau itu belum terjadi dan tak akan pernah terjadi hal buruk dalam hidupmu. Nyatanya, hal buruk itu sudah terjadi atau pasti akan terjadi tanpa bisa dicegah walaupun sepuluh ribu isyarat firasat dinyatakan alam kepadamu. Tapi, intinya pasti hal buruk itu akan terjadi.

Jadi apa gunanya dirimu sendiri menyembunyikan hal itu dari dirimu sendiri ?

Tahukah kau, bahwa yang membuat hidupmu terkesan jenuh adalah kau sendiri sang sutradara dan tokoh di dalam plotnya. Begitupun halnya dengan aku.

Ketika kau merasakan ada konflik dengan dirimu sendiri, itulah hal yang sangat menjemukan dalam hidup. Sudah sepantasnya bukan, dirimu dan dirimu sendiri tak saling menyembunyikan atau membohongi ?

Jadi ada baiknya untuk berdamai dengan diri sendiri. Damaikan dirimu. Damaikan jiwamu. Hanya kau dan permintaanmu kepada Tuhanmu yang dapat mendamaikan itu. Disinilah saya mengerti konsep kehidupan yang sesungguhnya : berdamai dengan diri sendiri. Buat apa kau membohongi dan menyembunyikan sesuatu dari dirimu sendiri, lagi pula waktu akan memberitahukannya dengan pasti, jadi itu tak kan bermakna. Lagipula, semua hal dalam kehidupan ini sudah ada tulisannya bukan ? Jadi kenapa mesti meragukan, membohongi dan menyembunyikannya dari dirimu sendiri ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun