Mohon tunggu...
Eva Oktafikasari
Eva Oktafikasari Mohon Tunggu... Tutor - Pengajar dan penulis

Travelling, writing, teaching. Find me at evaoktafikasari@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Dunia Hiperrealitas: Fatamorgana dalam Media Sosial

15 Juli 2019   14:50 Diperbarui: 15 Juli 2019   15:17 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contohnya saja orang-orang yang sibuk saling memaki, mengeluarkan kata-kata kasar, saling menghina, saling mengancam saat Indonesia dalam suasana politik yang memanas. Kita tidak yakin apakah ketika mereka saling bertemu, antar pendukung kubu ini akan melakukan hal yang sama di dunia nyata.

Kita tak pernah tahu apakah orang-orang ini memang benar-benar si mulut sampah atau justru seorang pendiam dan kalem di dunia nyata. Terkadang hiperealitas menciptakan sosok yang bersebrangan dari kondisi kita yang sebenarnya.

Lantas, siapakah diri kita yang sebenarnya? Sosok seperti citra kita dalam media sosial ataukah manusia biasa yang hidup dalam dunia nyata? Semua jawaban nampak benar bergantung dari persepsi siapa yang melihat kita. Dari persepsi penonton kita di media sosial ataukah persepsi orang-orang yang hidup bersama kita di dunia nyata.

Tak ada salahnya bermedia sosial, bahkan banyak diantara kita yang memanfaatkan media sosial mulai dari mencari teman baru hingga mencari rupiah. Hanya satu hal yang wajib menjadi prinsip kita, jangan sampai kita justru menjadi terlena dalam fatamorgana dunia hiperealitas yang marak terjadi di media sosial. Kehilangan jati diri, dan terkadang justu menjebak kita pada masalah yang jauh lebih kompleks. Penuh tuntutan persepsi dan ekspektasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun