- Geotagging
Nim:2410416310005
Kls:A
Matkul:Pengantar Lingkungan Lahan Basah
Ptn:Universitas Lambung Mangkurat
Fakultas&Prodi:Sosial Dan Ilmu Politik&Geografi
Dosen Pengempu:Dr. Rosalina Kumalawati, M.Si
Pemanfaatan lahan basah dalam beberapa sektor pertanian dan perikanan memiliki berbagai potensi karena kondisi ekosistem yang unik, seperti tanah yang subur dan ketersediaan air yang melimpah. Berikut penjelasan tentang pemanfaatan lahan basah di bidang tanaman pangan, hortikultura (buah dan sayur), perkebunan, dan perikanan:
Tanaman Pangan: Pemanfaatan lahan basah di bidang tanaman pangan terutama digunakan untuk budidaya tanaman yang membutuhkan banyak air, seperti padi. Lahan basah, yang selalu tergenang air atau memiliki kelembaban tinggi, sangat ideal untuk pertanian padi sawah. Kelembapan tanah yang terjaga sepanjang tahun membuat lahan ini sangat subur untuk budidaya tanaman pangan tertentu, sehingga dapat mendukung produksi pangan yang berkelanjutan.
Hortikultura Buah: Pemanfaatan lahan basah untuk hortikultura buah mencakup penanaman buah-buahan yang tahan terhadap kondisi tanah basah dan lembap. Beberapa jenis buah seperti pisang, nanas, dan jambu air dapat tumbuh baik di lahan basah karena tidak memerlukan drainase yang sangat baik dan mampu bertahan di lingkungan dengan kelembaban tinggi. Hal ini membuat lahan basah potensial untuk dikembangkan sebagai area produksi buah-buahan tertentu.
Hortikultura Sayur: Hortikultura sayur di lahan basah biasanya difokuskan pada jenis tanaman sayuran yang dapat tumbuh di tanah yang berair atau lembap. Sayuran seperti kangkung, bayam air, dan talas cocok untuk ditanam di lahan basah karena mereka membutuhkan banyak air untuk tumbuh dengan baik. Pemanfaatan lahan basah untuk hortikultura sayur dapat membantu meningkatkan produksi sayuran lokal dengan memanfaatkan kondisi alami lahan yang berair.
Perkebunan: Dalam sektor perkebunan, lahan basah dapat dimanfaatkan untuk menanam tanaman komoditas seperti kelapa sawit, kelapa, dan kopi. Tanaman-tanaman ini sering kali dapat tumbuh di lahan yang memiliki kandungan air tinggi atau di area yang sering terendam air. Lahan basah yang memiliki kondisi tanah subur dan drainase air yang alami menjadikannya area potensial untuk perkebunan skala besar
Perikanan: Pemanfaatan lahan basah untuk perikanan atau akuakultur adalah salah satu bentuk pemanfaatan yang sangat umum. Lahan basah sering menjadi habitat alami ikan dan organisme air lainnya, sehingga bisa dimanfaatkan untuk budidaya ikan seperti ikan lele, nila, dan bandeng. Selain itu, lahan basah juga berfungsi sebagai tempat pemijahan dan pertumbuhan ikan secara alami. Budidaya ikan di lahan basah dapat membantu menyediakan sumber protein bagi masyarakat setempat
1.Pendapat Kak Tio tentang Pemanfaatan Lahan Basah di Bidang Pangan
Menurut Kak Tio, seorang warga yang tinggal di sekitar lahan basah, pemanfaatan lahan basah untuk produksi pangan, terutama dalam budidaya tanaman seperti Singkong, sangatlah penting bagi ketahanan pangan masyarakat setempat. "Lahan basah di desa kami sangat cocok untuk pertanian, terutama Singkong. Setiap tahun, kami bergantung pada lahan ini untuk hasil panen yang cukup. Air yang melimpah dari lahan basah membuat tanahnya selalu subur, dan ini menjadi keuntungan besar bagi kami, para petani," ujar Tio.
Ia juga menambahkan bahwa dengan kondisi iklim yang semakin tidak menentu, lahan basah memberikan keuntungan tersendiri karena mampu menyimpan air lebih lama saat musim kemarau. "Bukan hanya padi, tapi juga ikan yang hidup di sekitar lahan ini, jadi kami bisa memanfaatkan hasil perikanan tanpa harus pergi jauh. Lahan basah menyediakan sumber pangan yang beragam."
Namun, Tio menekankan pentingnya menjaga ekosistem lahan basah agar pemanfaatannya tetap berkelanjutan. "Kita memang bisa memanfaatkannya untuk pangan, tapi harus ingat, kalau rusak, kita yang rugi sendiri. Jadi, pengelolaannya harus bijak, jangan sampai merusak alamnya," tambahnya.
Menurut Tio, keseimbangan antara memanfaatkan lahan basah dan menjaga kelestariannya adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan sumber pangan bagi generasi mendatang.
2.Berikut adalah pendapat Om Tarko, seorang warga setempat, tentang manfaat penanaman singkong:
"Menurut saya, penanaman singkong di sini punya banyak manfaat. Pertama, singkong itu tanaman yang mudah tumbuh di berbagai kondisi tanah, jadi cocok banget buat lahan-lahan yang mungkin kurang subur untuk tanaman lain. Selain itu, singkong juga bisa jadi sumber penghasilan tambahan buat warga. Dari singkong, kita bisa bikin berbagai macam produk seperti tepung, keripik, sampai tape, yang bisa dijual di pasar. Jadi, selain buat makan sendiri, bisa juga untuk usaha kecil-kecilan.
Lalu, kalau dilihat dari sisi ketahanan pangan, singkong itu penting. Kalau beras susah didapat, singkong bisa jadi pengganti karbohidrat yang murah dan gampang. Dengan penanaman singkong yang luas, kita jadi lebih siap menghadapi kemungkinan kelangkaan pangan.
Yang paling saya suka, singkong itu nggak banyak butuh perawatan khusus. Kalau sudah ditanam, tinggal tunggu aja panen, nggak seperti padi yang butuh perawatan lebih intensif. Jadi buat petani kecil seperti saya, ini sangat menguntungkan."
3. Pendapat Bapak Ahmad
Bapak Ahmad: "Di Kecamatan Martapura Barat, perikanan sangat penting bagi kehidupan kami. Banyak keluarga yang mengandalkan ikan sebagai sumber protein utama. Dalam situasi ekonomi yang sulit seperti sekarang, memancing ikan di sungai atau di kolam ikan adalah cara yang bagus untuk mendapatkan makanan tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Selain itu, jika dapat menangkap ikan lebih dari kebutuhan sehari-hari, kami bisa menjual sisanya untuk menambah penghasilan."
4. Pendapat Bapak Budi
Bapak Budi: "Saya adalah salah satu peternak ikan di sini. Dengan memelihara ikan seperti lele dan nila, saya bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan juga menjualnya di pasar. Perikanan di Martapura Barat sangat membantu, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi. Dengan biaya yang relatif rendah, kami bisa mendapatkan hasil yang baik. Ini juga memberikan peluang kerja bagi tetangga dan keluarga saya, sehingga meningkatkan ekonomi lokal."
5. Pendapat Bapak Cipto
Bapak Cipto: "Saya suka memancing di sungai dan kadang membawa anak-anak saya. Selain sebagai hobi, memancing juga membantu kami mendapatkan makanan. Di tengah keterbatasan ekonomi, perikanan adalah salah satu cara kami untuk bertahan. Namun, saya berharap pemerintah dapat lebih mendukung sektor perikanan ini, seperti memberikan pelatihan atau bantuan bibit ikan. Dengan dukungan itu, kami bisa meningkatkan produksi ikan dan mengurangi tekanan ekonomi yang kami hadapi.
6.Pak Kasuari: "Di Kecamatan Landasan Ulin, lahan basah sangat cocok untuk menanam sayur-sayuran seperti bayam dan kangkung. Saya sudah lama bercocok tanam di sini, dan saya bisa bilang lahan basah sangat mendukung pertumbuhan tanaman-tanaman itu. Bayam dan kangkung ini tumbuh cepat, apalagi dengan kondisi tanah yang lembap dan selalu ada air, jadi kami tak perlu terlalu khawatir dengan kekurangan air."
Manfaat Bayam dan Kangkung bagi Pak Kasuari:
"Bagi saya, menanam bayam dan kangkung di lahan basah ini sangat menguntungkan. Sayuran ini tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga, tapi juga bisa dijual ke pasar, jadi ada tambahan penghasilan. Kangkung itu panennya cepat, bisa berulang-ulang, begitu juga bayam. Dengan lahan basah seperti ini, produksi bisa stabil karena tanahnya selalu subur dan mudah diolah."
Tantangan dan Pengelolaan Lahan Basah:
"Walaupun banyak manfaat, ada juga tantangannya, terutama saat musim hujan. Kadang air terlalu banyak dan bisa menyebabkan tanaman jadi tergenang terlalu lama. Itu bisa bikin akar busuk kalau dibiarkan. Makanya, kita harus pandai-pandai mengatur sistem pengairan supaya air tidak terlalu berlebihan. Tapi secara keseluruhan, menanam bayam dan kangkung di lahan basah ini lebih banyak untungnya, karena bisa cepat panen dan lahan tetap subur."
Keberlanjutan Pemanfaatan Lahan Basah:
"Saya rasa, kalau dikelola dengan benar, pemanfaatan lahan basah untuk menanam sayur-sayuran ini sangat berkelanjutan. Kita hanya perlu menjaga agar airnya tetap terkontrol, tidak membiarkan lahan ini rusak, dan menjaga keseimbangan ekosistem. Kalau kita bisa mengelola dengan baik, lahan ini bisa terus memberi manfaat, bukan hanya untuk kita, tapi juga untuk anak cucu."
Pendapat Pak Kasuari mencerminkan betapa pentingnya pemanfaatan lahan basah untuk pertanian sayuran seperti bayam dan kangkung di Kecamatan Landasan Ulin. Selain memberikan keuntungan ekonomi, pengelolaan yang baik dapat memastikan keberlanjutan produktivitas lahan tersebut.
7.Bu Endang mungkin akan memberikan pandangan yang sangat pragmatis dan berfokus pada manfaat jangka panjang dari pemanfaatan lahan basah di bidang hortikultura buah. Berikut adalah interpretasi dari apa yang bisa menjadi pendapat Bu Endang:
"Saya melihat pemanfaatan lahan basah untuk hortikultura buah sebagai peluang yang sangat potensial, namun dengan beberapa catatan penting. Lahan basah memiliki sumber daya air yang melimpah, dan ini sangat menguntungkan untuk tanaman buah yang memerlukan irigasi yang baik. Misalnya, buah bisa mendapatkan manfaat besar dari lahan basah karena kebutuhan airnya yang tinggi.
Namun, kita juga harus berhati-hati dalam menjaga keseimbangan ekosistem lahan basah. Pemanfaatan lahan ini harus dilakukan secara berkelanjutan agar tidak merusak habitat alami flora dan fauna di sana. Ada baiknya jika petani bisa menerapkan teknik pertanian ramah lingkungan, seperti pengendalian hama alami dan rotasi tanaman, sehingga produktivitas tetap tinggi tanpa merusak alam. Saya percaya, dengan inovasi yang tepat dan pengelolaan yang bijak, lahan basah bisa menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan produksi buah di Indonesia."
Bu Endang tampaknya akan menekankan pentingnya keseimbangan antara produktivitas dan kelestarian lingkungan
8.Om Nardi mungkin akan melihat pemanfaatan lahan basah dengan perspektif yang berimbang, mengingat pentingnya konservasi lingkungan namun juga kebutuhan ekonomi masyarakat. Dia mungkin berpendapat bahwa lahan basah sangat berharga sebagai sumber keanekaragaman hayati dan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, seperti mengendalikan banjir, menyaring air, dan menyimpan karbon.
Namun, Om Nardi juga bisa menyadari bahwa masyarakat di sekitar lahan basah seringkali memanfaatkan lahan tersebut untuk pertanian, perikanan, atau kegiatan ekonomi lainnya. Oleh karena itu, dia mungkin mendukung pendekatan yang bertanggung jawab dalam pemanfaatan lahan basah, seperti penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Misalnya, memanfaatkan lahan dengan cara yang tidak merusak ekosistem atau memperhatikan metode pemulihan lahan agar tetap produktif secara ekologis dan ekonomi.
Pada akhirnya, Om Nardi mungkin akan mendorong adanya keseimbangan antara pelestarian alam dan pemenuhan kebutuhan masyarakat setempat, dengan menekankan pentingnya keterlibatan pemerintah dan masyarakat dalam merancang kebijakan yang berkelanjutan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H