Mohon tunggu...
Eva Nur Kumalasari
Eva Nur Kumalasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa UNAIR

Hi All. Selamat datang dan selamat menikmati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Terhipnotis dengan Pergaulan

2 Desember 2024   14:00 Diperbarui: 2 Desember 2024   14:04 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://pin.it/1c0qdjoEr

Di siang bolong, Rina baru saja bangun dari tempat tidurnya. Dengan raut wajah yang masih kusam dia mulai membereskan kamar tidurnya. Hati riuh mengingat kejadian kemarin  dimana dia dihukum oleh guru BP nya lagi karena ulahnya yang sering terlambat masuk sekolah.

Rina bravasalif adalah murid dari SMA Negeri 1 Jakarta. Dia anak tunggal yang dimanjakan oleh mamanya. Papanya yang telah meninggalkannya sejak dia berumur 14 tahun, kini tinggal di Australia dan sudah memiliki keluarga baru disana.

Dulu, Rina dikenal dengan anak yang pendiam, sopan, rajin, patuh dsb. Namun sekarang sifatnya berbeda, Rina yang dulu bukanlah Rina yang sekarang. Hampir semua sifatnya berubah menjadi kebiasaan yang buruk semenjak dia ditinggal oleh papanya.

|Tettttt….teett…tettt....|

Bel masuk berbunyi, namun Rina belum datang ke sekolah.

(5 menit kemudian)

“Pak… Pakk…Pak Satpam bukakan gerbangnya dong Pak.” Kata Rina dengan wajahnya yang terlihat gopoh.

“Kamu itu ya, kan sudah saya bilang berkali-kali kalau masuknya itu jam 07.00 bukan selebihnya. Eh kamu malah jam 07.05.” Kata Pak Satpam dengan raut wajah yang kesal.

“Duh pak tinggal bukain aja apa salahnya sih!” Bantah Rina dengan nada yang sedikit membentak.

“Eh kamu itu ya, ngomong sama orang yang lebih tua kok gitu? Gak ada sopan santunnya ya kamu.” Kata Pak Satpam.

Mendengar ada keributan, Bu Sava ksegera menuju ke arah mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun