Mohon tunggu...
Eva Nur Khofifah
Eva Nur Khofifah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penulis 5 Buku, Praktisi Pendidikan Keluarga, Hipnoterapis, Founder @mozaikpsikologi

Salam Bahagia, Life with Love.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konformitas: Perilaku Ikut-ikutan

27 Maret 2019   18:19 Diperbarui: 4 Juli 2021   04:51 4086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perilaku Ikut-ikutan (Sumber Gambar : dictio.id)

Baca juga : Sikap Konformitas yang Dapat Memengaruhi Perilaku Konsumtif

Terdapat beberapa faktor yang menentukan bagaimana pengaruh celaan sosial terhadap tingkat konformitas, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Rasa Takut terhadap penyimpangan, kebanyakan orang tidak ingin dipandang sebagai orang yang lain dari lain, kita ingin agar kelompok yang berada di sekitar kita menyukai dan menerima kita sehingga jika berselisih perasaan khawatir muncul. Orang yang tidak mau mengikuti apa yang berlaku dalam kelompok akan dianggap menyimpang dan mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan. Oleh karena hal tersebut maka tingkat konformitaspun menjad lebih tinggi. 
  • Kekompakan Kelompok, peningkatan konformitas bisa terjadi karena adanya kekompakan dalam kelompok, kekompakan yang tinggi akan menimbulkan konformitas yang tinggi pula, hal tersebut disebabkan karena bila seorang anggota kelompok dekat dengan anggota kelompoknya yang lain tentunya akan terasa menyenangkan jika diakui dan terasa menyakitkan jika dicela sehingga perilaku menyesuaikan diri pun akan semakin tinggi karena kecenderungan seseorang ialah ingin diakui. 
  • Kesepakatan Kelompok, orang yang dihadapkan pada keputusan kelompok yang sudah bulat maka akan mendapat tekanan yang kuat untuk menyesuaikan pendapatnya, namun bila kelompok tidak bersatu maka akan adanya penurunan tingkat konformitas, bahkan meskipun ada satu orang saja yang tidak sepakat maka tingkat konformitas akan menurun sekitar seperempat dari tingkat umumnya. 
  • Ukuran Kelompok, maksud ukuran kelompok disini misalnya adalah misalnya ada dua orang dalam satu ruangan dan satu orang menyebutkan ruangan tersebut dingin padahal satu orang lagi menganggap bahwa ruangan tersebut adalah hangat, maka orang kedua tidak akan percaya diri dengan pendapatnya, berbeda halnya jika dalam ruangan tersebut ada lima orang dan empat orang menyatakan bahwa ruangan tersebut hangat dan satu orang dingin, maka yang satu orang tersebut justru akan merasa bahwa ada yang salah dengan penilaiannya, itulah yang dimaksud ukuran kelompom disini. 

Demikian sedikit pemaparan terkait maksud dari konformitas dan penyebab yang melatarbelakanginya, ketika sudah mengetahui penyebabnya maka seyogyanya kita mampu menurunkan tingkat konformitas. 

Semoga artikel ini bermanfaat.

Salam Bahagia.

Mozaik Psikologi. 

DAFTAR PUSTAKA

Sears, Freadman, Peplau. ( 1985). Psikologi Sosial. Jilid 2 edisi kelima. Jakarta : Erlangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun