3. Konsentrasi penuh dengan memperhatikan apa yang terjadi, misalnya seorang atlet yang menyadari bahwa dalam setiap perlombaan, kesalahan sesaat saja dapat menjadikan kekalahan itu benar-benar nyata.Â
4. Belajar menikmati setiap pengalaman yang terjadi, ketika kita sudah menetapkan tujuan, mengembangkan skill dan konsentrasi penuh terhadap setiap aktifitas maka saat itu pula kita menikmati setiap momen yang terjadi menjadi sebuah kesenangan, sehingga kita tetap mampu merasakan adanya angin sepoi-sepoi bahkan ketika panas dan aktifitas lainnya yang terasa berat oleh orang pada umumnya namun dinikmati sebagai sebuah pengalaman untuk meningkatkan kualitas hidup lebih baik.Â
Konsep flow ini meskipun bisa diterapkan dalam semua setting kehidupan, namun nyatanya tetap saja yang seringkali menjadi fokusnya adalah pencapaian kondisi flow ketika sedang bekerja,mengapa? karena memang kebanyakan orang tidak menikmati kehidupannya ketika sedang melakukan pekerjaan sehingga kondisi flow pun sulit dicapai.Â
Penulis teringat dengan tulisan Ayah Edy dalam buku berjudul " Memetakan Potensi Unggul Anak" yang isinya kurang lebih seperti ini  " salah satu ciri orang yang tidak bahagia ketika bekerja adalah orang yang sangat membenci hari senin dan terus menantikan hari sabtu dan minggu, benci hari senin karena hari mulai bekerja lagi sehingga bekerja hanya asal mendapatkan gaji tanpa menikmati pekerjaan yang ia kerjakan"Â
Oleh sebab itu, kondisi flow tentunya sangatlah didambakan oleh orang yang setiap harinya disibukkan dengan pekerjaan sehingga tetap menikmati pekerjaannya dan lebih bersemangat ketika bekerja dan kepercayaan dirinya lebih tinggi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
1. Anhedonia/ kurangnya kesenangan, seperti salah satu simtom skizofrenia yang sangat kurang sekali kesenangan dalam hidupnya, sama halnya dengan pencapaian kondisi flow ini yang tentunya anhedonia dapat menjadi penghambat yang krusial.Â
2. Tidak dapat berkonsentrasi, ketika seseorang kurang mampu memusatkan energi psikisnya maka esensi dari apa yang dikerjakannya pun tidk akan tercapai sehingga kondisi flow pun sangat sulit digapai.Â
3. Kesadaran diri yang berlebihan, seseorang yang terus-menerus khawatir tentang bagaimana orang lain akan melihatnya,yang takut menciptakan kesan yang salah atau melakukan sesuatu yang tidak pantas maka akan sulit mencapai kondisi flow.
4. Kondisi sosial yang sulit diatasi, kondisi sosial seperti adanya perbudakan, penindasan, eksploitasi, dan penghancuran nilai-nilai budaya akan sangat menghambat kondisi flow.Â
5. Adanya patologi sosial ( Anomie dan Alienasi), anomie adalah kurangnya aturan yang ada di masyarakat sedangkan alienasi adalah kondisi di mana orang dibatasi oleh sistem sosial untuk bertindak dengan cara yang bertentangan dengan tujuan diri sendiri.Â