Mohon tunggu...
Eva Nurdiana
Eva Nurdiana Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Saya adalah seorang ibu rumah tangga yang hobi menulis dan berkegiatan di alam bebas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Imposter Syndrome Menjangkiti Penulis Pemula

27 Juli 2022   22:09 Diperbarui: 27 Juli 2022   22:44 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelas menulis online para penulis pemula (Foto: Eva Nurdiana)

Imposter syndrome atau pola perilaku yang sering kali meragukan dan merasa tidak pantas meraih pencapaian yang kami alami, bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor. Tak dapat dipungkiri, dunia kepenulisan adalah dunia baru untuk kami. 

Peran baru sebagai seorang penulis tentu saja membuat kami merasa asing. Terlebih untuk tipe orang perfeksionis, lingkungan yang kompetitif dalam dunia kepenulisan menuntut mereka untuk tak bisa setengah-setengah dalam menulis. 

Faktor pola asuh orang tua dalam hal ini sangat berpengaruh. Ketika orientasi pencapaian dan prestasi menjadi tujuan utama. Faktor lain bisa juga muncul dari lingkungan yang tidak suportif. Seringkali dilemahkan atas pencapaian pun bisa memicu imposter syndrome.

Meski bukan termasuk gangguan mental, Imposter syndrome tetap saja harus dilawan oleh para penulis pemula. Caranya yaitu dengan mengenali kekuatan dan kelemahan. Kenali dengan jeli jenis tulisan mana yang menjadi kelebihan kita. 

Akui dan terima semua pencapaian atas semua kelebihan tulisan kita. Namun jika kita lemah di jenis tulisan yang lain, tidak usah bersedih. Pikiran negatif yang muncul harus dilawan. 

Jangan pernah membandingkan pencapaian kita dengan orang lain. Karena pada dasarnya tidak semua orang mahir dalam berbagai jenis tulisan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun