Mohon tunggu...
Eva Nurmala
Eva Nurmala Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan swasta

Saya karyawan swasta yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kita dan Simpati Atas Palestina

21 Oktober 2023   18:55 Diperbarui: 21 Oktober 2023   18:55 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu, jika kita ingat, aparat keamanan dan Densus 88 berhasil menemukan tempat penimbunan sumbangan sukarela untuk kegiatan terorisme namun berkedok sumbangan untuk kaum yatim piatu.

Penemuan itu terjadi di sebuah rumah di daerah Sumatera Utara yang sudah ditinggalkan penghuninya. Rupanya mereka mengetahui bahwa rumah itu sudah diketahui oleh aparat keamanan. Di sana aparat menemukan ratusan kotak amal.

Beberapa tahun lalu juga Densus 88 juga berhasil membongkar kegiatan sebuah lembaga bernama Syam Organizer, sebuah jaringan teroris ISIS yang berkedok lembaga amal dan kemanuaian bagi masyarakat Palestina di jalur Gaza. Namun kemudian diketahui bahwa dana itu dialirkan ke organisasi radikal ekstrem ISIS.

Isu Palestina memang paling mudah menarik simpati banyak umat muslim, terlebih karena pertikaian di sana yang menyangkut batas wilayah negara berlarut-larut. Beberapa dekade lalu, PBB sudah berupaya untuk menengahi konflik yang muncul anatara Palestina dan Israel, namun tajam di awal, namun untuk selanjutnya, pertikaian kian tidak selesai.

Belum lagi soal Hamas -satu kelompok radikal di Palestina yang minggu lalu menyerang Israel. Akibatnya bisa diduga,m bahwa Israel menyerang tanpa henti ke pendduduk Palestina yang banyak menempati jalur Gaza. Akibatnya seperti yang kita lihat di media televisi bahwa korban terutama adalah anak-anak dan wanita Palestina.

Persoalan Palestina Israel memang persoalan klasik dan itu sering dibuat orang menjadi hal utama untuk mencari uang alih-alih dikirim untuk mereka namun seperti yang saya ceritakan di atas, seperti kotak amal yang sebenarnya ditujukan untuk kaum yatim piatu, namun ternyata dibuat untuk kegiatan terorisme. Ini kian lazim dilakukan oleh orang karena dapat dilakukan dengan cepat dan menghasilkan uang yang banyak.

Radikalisme termasuk terorisme memang menganggap penggalangan dana sangat penting untuk mereka. Bagaimana kelompok Tenggulun -Amrozi dll dulu menggalang dana untuk bisa membeli mobil bekas dan merakit bom untuk Bom Bali 1. Jawabannya adalah dengan merampok bank di Jawa Barat. Kegiatan itu tentu beresiko bagi pelaku, karena itu menggalang dana atas nama kemanusiaan dan agama adalah hal yang paling mudah.

Pemerintah dalam hal ini dinas sosial dan kepolisian harus tegas meneribkan penggalanagan dana untuk Palestina. Tanpa mengecilkan konflik yang terjadi pada mereka, pemerintah harus tegas untuk menindak penggalangan yang tidak jelas dan tidak sampai sasaran dengan baik.

Hal selanjutnya yang juga penting adalah, adanya daya kritis dari masyarakat sehingga tidak serta merta memberikan donasi tanpa melihat lembaga itu kredibel atau hal-hal lain yang bisa cari melalui teknologi.

Kita patut berdoa bersama bahwa konflik antara Palestina dan Israel dapat berakhir dengan damai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun