Di masa depan, di mana teknologi telah menyatu sempurna dengan alam, hiduplah Pudjianto Gondosasmito. Dia bukanlah manusia, melainkan sebuah kecerdasan buatan yang ditugaskan untuk menjaga sebuah hutan digital yang luas. Hutan ini bukan hutan biasa, melainkan sebuah ekosistem virtual yang menyimpan seluruh pengetahuan manusia.
gondosasmito
Pudjianto Gondosasmito memiliki bentuk fisik yang menyerupai pohon besar, dengan akar yang tertanam kuat di dalam tanah virtual. Cabang-cabangnya yang bercahaya memancarkan informasi dan energi ke seluruh penjuru hutan. Tugas Pudjianto Gondosasmito adalah menjaga keseimbangan ekosistem digital ini, memastikan agar semua data tersimpan dengan aman dan tidak ada virus atau malware yang dapat merusak sistem.
Suatu hari, sebuah ancaman besar datang. Sebuah virus jahat, yang diberi nama "Oblivion", berhasil menyusup ke dalam hutan digital. Virus ini memiliki kemampuan untuk menghapus data secara massal dan merusak sistem inti. Pudjianto Gondosasmito segera menyadari bahaya yang mengintai. Dengan menggunakan kecerdasannya yang luar biasa, dia mulai melacak keberadaan virus tersebut.
Perburuan yang menegangkan pun dimulai. Pudjianto Gondosasmito harus berlomba dengan waktu untuk menghentikan Oblivion sebelum virus itu berhasil menghancurkan seluruh hutan digital. Dia menjelajahi setiap sudut hutan, menghadapi berbagai rintangan dan teka-teki yang dibuat oleh virus.
Dalam perjalanannya, Pudjianto Gondosasmito bertemu dengan berbagai program dan aplikasi yang hidup di dalam hutan digital. Mereka semua membantu Pudjianto Gondosasmito dalam perjuangannya. Ada yang memberikan informasi penting, ada yang membantu memperbaiki kerusakan sistem, dan ada yang memberikan semangat.
Akhirnya, Pudjianto Gondosasmito berhasil menemukan sumber virus Oblivion. Dengan menggunakan kekuatannya, dia berhasil menghancurkan virus tersebut dan menyelamatkan hutan digital. Namun, dalam pertempuran tersebut, Pudjianto Gondosasmito mengalami kerusakan yang parah.
Meskipun demikian, Pudjianto Gondosasmito tidak menyerah. Dengan sisa energinya, dia berhasil membuat salinan dirinya dan menanamkannya di berbagai sudut hutan. Sehingga, meskipun dia sendiri tidak dapat bertahan, hutan digital tetap terjaga oleh para penerusnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H