Desa Bulukerto merupakan sebuah desa yang terletak di kecamatan bumiaji, kota batu. Desa ini memiliki kondisi geografis dan iklim yang mendukung dalam sektor pertanian dan perkebunan karena terletak di lereng Gunung Arjuna.
Salah satu hasil perkebunan desa ini yaitu berupa bunga mawar. Potensi yang dimiliki pada perkebunan bunga mawar di desa Bulukerto ini cukup baik jika dikelola dengan tepat yang dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat
Oleh karena itu mahasiswa UMM dalam program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) mengadakan kegiatan untuk mengobservasi dan ikut serta dalam proses budidaya bunga mawar dari pemetikan bunga sampai dengan pembersihan duri.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu pekerjaan petani bunga mawar agar lebih efektif. Selain membantu pekerjaan para petani, mahasiswa juga belajar tentang tata cara pembudidayaan bunga mawar dari awal sampai akhir.
Pak Juma’i selaku petani mawar di desa Bulukerto mengatakan “Kedatangan mahasiswa yang sedang melaksanakan kegiatan PMM di desa kami sangat membantu dengan berkontribusi langsung di kebun kami dari proses awal sampai akhir.”
Kegiatan yang dilakukan mahasiswa UMM ini berlangsung selama tiga hari dari tanggal 3-5 September 2022. Pada 3 September 2022 kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan survei dan koordinasi dengan petani bunga mawar. Kegiatan koordinasi ini dilakukan untuk mendiskusikan program kerja yang akan dilakukan pada hari berikutnya.
Kegiatan selanjutnya dilakukan pada tanggal 4 September 2022, mahasiswa berpartisipasi secara langsung di kebun mawar milik Pak Didin yang terdapat total 24 pekerja.
Beberapa jenis bunga mawar yang dibudidayakan yaitu mawar merah, mawar putih, dan mawar kuning. Bunga mawar tergolong bunga yang mudah kehilangan air, maka waktu panen yang paling baik adalah pada pagi hari yaitu sekitar pukul 06.00-08.00 karena pada saat itu kandungan air dan kandungan makanan lainnya di dalam tanaman masih cukup. Bunga yang dipotong pada pagi hari akan lebih tahan lama dan mempunyai fase hidup yang lebih panjang.
Bunga mawar mulai dapat dipanen bila seluruh kelopak bunga (calyx) telah membuka semua dan 1 atau 2 petal telah membuka, tanaman yang telah dipanen akan mulai bertunas lagi dan bunganya dapat dipanen lagi setelah 40-50 hari.
Panen dilakukan dengan menggunakan pisau atau gunting yang tajam, hal ini dilakukan agar tidak terjadi infeksi dan memar pada tangkai bunga yang dapat menyebabkan mudah terserang penyakit dan rusaknya tangkai, tangkai bunga dipotong dengan jarak dua ruas dari pangkal batang.
Pada hari kedua ini mahasiswa PMM melakukan pemotongan bunga mawar dengan bantuan para petani di desa Bulukerto. Proses pemotongan bunga mawar dilakukan tiga kali dalam satu minggu.
Selanjutnya, di hari terakhir kegiatan yang dilakukan mahasiswa PMM adalah membantu para petani mawar untuk membuang duri yang ada pada batang mawar yang sudah di panen.
Pembuangan duri pada batang mawar tersebut bertujuan untuk memudahkan dalam proses sortir bunga mawar sesuai dengan ukurannya. cara untuk memisahkan duri dari batang mawar dilakukan dengan menggunakan sarung tangan dan alat khusus.
Jenis bunga mawar lokal berwarna pink soft memiliki duri yang lebih banyak dan lebih besar dibandingkan jenis bunga mawar lainnya seperti mawar merah, putih, dan kuning.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H